TatarMedia.ID - Gempabumi tektonik magnitudo 4,9 guncang Kabupaten Karawang, Bekasi, dan beberapa Kota Kabupaten di Jawa Barat, pada Rabu (20/08/2025).
Pada peristiwa ini, sejumlah rumah dilaporkan mengalami kerusakan. Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkap jika gempa merusak bukan kali ini saja terjadi.
Gempa dengan titik pusat Karawang–Bekasi pada tahun 1862 menimbulkan kerusakan dan guncangan signifikan.
Baca Juga: Sesar Citarik Berpotensi Timbulkan Gempa Kuat
Dijelaskan Daryono, berdasarkan kajian BMKG gempa pada tahun 1962 itu diperkirakan memiliki magnitudo 5,8. Gempa diduga kuat dipicu oleh aktivitas Sesar Baribis (kini dikenal sebagai Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat – West Java Back Arc Thrust).
Meski tidak terdokumentasi selengkap gempa-gempa besar lainnya di Indonesia, peristiwa ini tetap menjadi catatan penting dalam sejarah kegempaan nasional.
Fakta Gempa Karawang 1862
Lokasi gempa ini berada di wilayah utara Jawa Barat, khususnya Kabupaten Karawang, dengan dampak guncangan dirasakan di Purwakarta, Bekasi, Jakarta, dan Depok.
Baca Juga: Puluhan Rumah di Karawang Rusak Dampak Gempa Tadi Malam
"Diperkirakan memiliki magnitudo sekitar M5,8. Dipicu aktivitas Sesar Baribis (sekarang: Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat – West Java Back Arc Thrust), yaitu sesar aktif memanjang dengan beberapa segmen di utara Jawa Barat," jelas Daryono, Minggu (24/08).
Dampak gempa tersebut menimbulkan kerusakan dan guncangan signifikan di wilayah Karawang dan sekitarnya.
"Gempa tahun 1862 menjadi catatan penting kegempaan di Jawa Barat. Aktivitas Sesar Baribis atau West Java Back Arc Thrust menunjukkan bahwa kawasan ini memiliki potensi sumber gempa signifikan yang patut diwaspadai," jelas Daryono.
Baca Juga: Gardenice Rink, Arena Ice Skating Semi Outdoor yang Menyenangkan di Bandung
Sayangnya, dampak gempa 1862 tidak terdokumentasikan secara rinci seperti halnya beberapa gempa besar lain di Indonesia.