“Dia sangat peduli pada tim dan fans Indonesia,” tulis Shin Jae-won.
2. STY Tidak Terlena dengan Kemenangan
Meskipun berhasil membawa Timnas Indonesia meraih kemenangan besar, seperti melawan Arab Saudi di Round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada November 2024, STY tetap memacu diri untuk meraih hasil lebih baik.
Setelah kemenangan tersebut, STY optimis Garuda bisa memberikan perlawanan sengit kepada Australia pada laga Maret 2025.
Namun, ia tidak sempat mewujudkan ambisi tersebut karena harus menyerahkan posisinya kepada Patrick Kluivert.
Baca Juga: Ratusan Peserta Calon PPPK dan CPNS Ikuti Medical Check-Up di RSUD R Syamsudin SH
3. Kesabaran STY Melatih Talenta Muda
Kesabaran STY juga terbukti saat ia memutuskan untuk membawa tim U-22 ke Piala AFF 2024.
Meski kalah di fase grup, keputusannya memberi pengalaman bagi para pemain muda untuk ajang Piala Asia U-23 dan SEA Games.
“Negara lain mengirimkan tim senior ke AFF, tetapi ayah memutuskan untuk melibatkan tim U-22 demi pengalaman mereka,” ungkap Shin Jae-won.
Baca Juga: Transformasi Hidup, 6 Kebiasaan Sederhana yang Bikin Kamu Sukses
4. Tekanan Warganet Sebagai Penyemangat
Meski tak lepas dari kritik, STY melihat dukungan fans Indonesia sebagai motivasi selama lima tahun kariernya bersama Garuda.
Menurut Shin Jae-won, sang ayah sangat menghargai cinta dari fans Indonesia, yang membuatnya terus berusaha memberikan hasil terbaik.
“Saya senang dia membuktikan dirinya dengan hasil positif. Terima kasih atas dukungan dan cinta kalian,” ujar Shin Jae-won.
Baca Juga: Mengungkap Perusahaan di Balik Sistem Coretax DJP, Skandal Hingga Kontroversi
Kini, Shin Tae-yong tengah menikmati waktu istirahat di Korea Selatan bersama keluarga sebelum mengambil tantangan baru. Sementara itu, Patrick Kluivert melanjutkan tongkat estafet dengan membawa Marselino Ferdinan dan rekan-rekannya melangkah menuju sejarah baru.