Bukan Orang Sembarangan, Ini Profil Almarhumah Dini Yuliani Istri Bupati Purwakarta

TatarMedia.ID - Kabar duka menyelimuti wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, saat istri Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, yakni Dini Yuliani, menghembuskan napas terakhir pada Selasa dini hari, 28 Oktober 2025 pukul 03.10 WIB.

Dini Yuliani dikenang sebagai sosok yang bukan sekadar “istri Bupati Purwakarta”, melainkan wanita yang aktif dan memiliki banyak peran mulai dari bisnis, legislatif, hingga kegiatan sosial.

Sebelum mendampingi tugas sebagai istri bupati Purwakarta, Dini Yuliani pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Purwakarta periode 2019–2024. Di ruang legislatif itulah dia memperlihatkan komitmennya untuk ikut serta dalam pemerintahan dan pembangunan daerah.

Baca Juga: Kang Dedi Mulyadi Bongkar Sumber Air Aqua dari Sumur Bor, Netizen Singgung Kasus BPA 2023

Selain kiprahnya sebagai wakil rakyat, ia juga menekuni dunia usaha, merintis bisnis ritel dan kuliner yang menunjukkan bahwa ia punya jiwa wirausaha sekaligus manajerial yang baik.

Tak berhenti di sana, Dini juga sangat aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Untuk periode 2025–2030, ia ditunjuk sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Purwakarta dan juga Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Purwakarta.

Dalam kapasitas ini, ia terlibat dalam pemberdayaan perempuan, keluarga dan anak, serta aksi-aksi kesehatan dasar dan kesiapsiagaan sosial.

Baca Juga: Jejak Hidup Alfred Simanjuntak, Inspirator Lagu Kebangsaan Bangun Pemudi-Pemuda

Lewat kombinasi itu, ia menunjukkan bahwa pelayanan publik bisa dilakukan melalui bisnis, legislatif, dan komunitas masyarakat secara bersamaan, bukan hanya satu jalur formal saja.

Meskipun kabar kepergiannya telah diumumkan secara resmi oleh pihak Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purwakarta, dan telah mendapatkan ucapan belasungkawa dari sejumlah pejabat daerah termasuk Gubernur Jawa Barat, penyebab pasti meninggalnya beliau belum dipublikasi.

Kepergian Dini Yuliani meninggalkan banyak kenangan baik di masyarakat Purwakarta dan sekitarnya. Ia menjadi contoh bagi perempuan dan pemuda bahwa peran publik bukan sekadar diam menunggu, melainkan aktif bergerak di berbagai lini.

Baca Juga: Usai Disidak Dedi Mulyadi, Aqua Langsung Jelaskan Asal Sumber Air yang Disebut dari Sumur Bor