Budi Arie Setiadi Kembali Pimpin Projo Periode 2025‑2030

Photo Author
- Senin, 3 November 2025 | 05:21 WIB
Budi Arie Setiadi  (puspita)
Budi Arie Setiadi (puspita)

l

TatarMedia.ID – Dalam sidang pleno Kongres III Projo yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Minggu, 2 November 2025, seluruh peserta secara aklamasi memilih kembali Budi Arie Setiadi sebagai Ketua Umum DPP Projo untuk periode 2025‑2030.

Sidang pemilihan Budi Arie Setiadi dibuka dan dipimpin oleh Freddy Damanik yang menyampaikan:

“Hasil kesepakatan bersama atau aklamasi seluruh peserta seluruh kongres Projo ke III memutuskan menetapkan Budi Arie Setiadi sebagai Ketum DPP Projo periode 2025 sampai 2030.”

Baca Juga: Menilik Goa Belanda: Jejak Kolonial di Tengah Rimbunnya Tahura Djuanda

Projo memulai proses Kongres III pada 1 November 2025, dan hari ini menutup pemilihan kepemimpinan baru sehingga pengurus nasional akan menjalankan tugasnya hingga tahun 2030.

Usai terpilih, Budi Arie menyampaikan bahwa organisasi akan melakukan sejumlah pembaharuan, salah satunya terkait identitas visual.

Ia mengungkapkan bahwa logo Projo kemungkinan akan tidak lagi menggunakan wajah Joko Widodo (Presiden ke‑7), sebagai bagian dari langkah agar Projo tidak terkesan sebagai “kultus individu”.

Meski demikian, nama “Projo” akan tetap dipertahankan. Budi Arie juga menegaskan bahwa “Projo” bukanlah singkatan dari “Pro‑Jokowi”, melainkan berasal dari bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi.

Baca Juga: Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Solo Kehilangan Pemimpin Bijaksana

Pemilihan kembali Budi Arie menandakan keinginan Projo untuk melanjutkan agenda yang telah dibangun sebelumnya, sekaligus memasuki fase baru dalam memperkuat identitas organisasinya.

Dengan transformasi yang diumumkan, termasuk perubahan logo, Projo tampak ingin memperjelas bahwa ia adalah organisasi relawan yang mandiri dan tidak bergantung pada figur tunggal.

Langkah ini bisa memberi Projo fleksibilitas lebih besar dalam berorganisasi dan bersikap dalam konteks sosial‑politik.

Namun, transformasi semacam ini juga memerlukan keseimbangan: menjaga loyalitas anggota dan publik yang selama ini melihat Projo dalam kerangka figur tertentu, sambil memperkenalkan identitas baru yang lebih inklusif.

Baca Juga: Heidi Klum Sukses Buat Halloween Lebih Seram dengan Kostum Medusa

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Aldi K

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sebelum Pergi, Ini Kata-kata Terakhir Antasari Azhar

Senin, 10 November 2025 | 07:01 WIB
X