TatarMedia.ID - Penunjukan Letkol Teddy Indra Wijaya sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab) oleh Presiden Prabowo Subianto dinilai lahir dari proses seleksi yang ketat dan mempertimbangkan standar tinggi, bukan sekadar faktor kedekatan personal.
Pengamat Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan menilai, Presiden Prabowo selalu berhati-hati dalam menentukan orang-orang di lingkar terdekatnya.
“Ketika Presiden Prabowo mempercayakan tanggung jawab kepada seseorang, itu bukan semata soal kenyamanan pribadi. Saya yakin Presiden punya standar tinggi, apalagi untuk posisi penting seperti Seskab,” ujar Iwan, Selasa (12/8/2025).
Baca Juga: Galeri Soemardja, Warisan Seni Tertua dan Terdepan di Indonesia
Menurut Iwan, penilaian terhadap Teddy tidak hanya berasal dari Presiden, tetapi juga masukan dari berbagai pihak sebagai second opinion. Teddy dikenal memiliki disiplin, kecepatan kerja, dan ketegasan.
“Energinya seperti tidak pernah habis mendampingi Presiden. Dengan usia relatif muda, ia mampu mengeksekusi arahan Presiden, termasuk koordinasi cepat dengan para menteri,” jelasnya.
Iwan menambahkan, Teddy dinilai efektif menyelesaikan persoalan komunikasi dan kebijakan melalui koordinasi lintas kementerian. Hal itu membuat kepercayaan Presiden semakin besar, bahkan memberinya tugas tambahan.
“Tentu saja ini juga berdampak positif di mata publik, termasuk di media sosial,” tambah Iwan.
Baca Juga: Museum Pos Indonesia di Bandung: Jejak Komunikasi dari Zaman Kolonial hingga Kini
Sebelumnya, dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden pada Rabu (6/8/2025), Prabowo memberi mandat kepada Teddy untuk mengatur laporan para menteri.
“Saya persilakan Sekretaris Kabinet untuk mengatur laporan masing-masing,” kata Prabowo saat itu.
Kepercayaan publik terhadap Teddy juga terlihat dalam survei Indikator Politik Indonesia (IPI) pada 16–21 Januari 2025.
Dari 1.220 responden, Teddy menempati posisi kedua tingkat kepuasan publik terhadap menteri dengan 90,1 persen, berada di bawah Menteri Agama Nasaruddin Umar (92,8 persen).