TatarMedia.ID - Kepala BNPB, Suharyanto, yang selama beberapa hari terakhir viral karena pernyataan kontroversi terkait bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kembali menjadi sorotan.
Bukan lagi tentang profilnya, tetapi data kekayaan yang Kepala BNPB ini laporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam LHKPN periode 2024 yang disampaikan pada 26 Februari 2025, total kekayaan bersih Suharyanto selaku Kepala BNPB tercatat senilai Rp 25,26 miliar.
Baca Juga: Selamatkan Nyawa! Berikut 5 Strategi Evakuasi Saat Terjadi Banjir
Sebagian besar dari angka tersebut merupakan aset berupa tanah dan bangunan senilai Rp 15,82 miliar, tersebar di berbagai lokasi, termasuk dua bidang tanah dan bangunan di Bandung Barat (masing-masing senilai Rp 1,09 miliar dan Rp 577,5 juta).
Selain itu, ada juga sebuah properti di Bandung dengan luas 1.401 m²/400 m² senilai Rp 7,11 miliar, aset di Surabaya 396 m²/300 m² senilai Rp 4,89 miliar, serta properti di Bogor seluas 533 m²/400 m² bernilai Rp 2,13 miliar.
Selain properti, dalam laporannya Suharyanto juga mencantumkan dua unit kendaraan: sebuah Toyota Alphard 2.5G A/T tahun 2022 senilai Rp 1,21 miliar, serta sebuah Honda DG48 1.5 RS CVT Z tahun 2023 senilai Rp 162 juta.
Baca Juga: Spek POCO F8 Ultra, Smartphone Flagship Killer dengan Sentuhan Audio Bose
Ia juga melaporkan harta bergerak lainnya senilai Rp 838,82 juta serta kas dan setara kas sebesar Rp 7,26 miliar. Dari laporan tersebut, ia mengaku tidak memiliki surat berharga atau harta lainnya.
Setelah memperhitungkan utang senilai Rp 38,09 juta, kekayaan bersih totalnya tetap Rp 25,26 miliar.
Catatan kekayaan ini kontras dengan laporan sebelumnya, saat menjabat sebagai Sekretaris Militer Presiden dan pangkat tinggi di militer, nilai harta kekayaan yang tercatat di akhir 2019 berada di kisaran Rp 4,58 miliar.
Baca Juga: Mengenal Rizky Bantayan, Pemuda Tampan yang Diduga Kekasih Aira Yudhoyono