Kondisi Terkini Jalan Palabuhanratu - Kiaradua Setelah Tertimbun Longsor, Penanganan Banyak Kendala

TatarMedia.ID - Pagi ini hingga pukul 09.00 WIB ruas jalan Palabuhanratu - Kiaradua masih belum bisa dilewati kendaraan, Kamis (26/12/2024).

Ruas jalan Nasional Palabuhanratu - Kiaradua masih terputus akibat tertutup material longsor, kendaraan dari arah Bagbagan menuju Kiaradua maupun sebaliknya belum bisa melintas.

Sebelumnya, tebing longsor tutup total akses jalan  di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, pukul 15.00 WIB, Rabu (25/12) kemarin.

Baca Juga: Ruas Jalan Palabuhanratu - Kiaradua Tertutup Total Longsor, Estimasi Hingga Besok Tidak Bisa Diakses

Setidaknya 3 alat berat dan beberapa unit dumtruk diturunkan PU Bina Marga untuk evakuasi material longsor.

Kepala Satuan Pelayanan Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah 4 PU Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Entis Sutisna menyatakan, pihaknya menemui kendala kesulitan membuang material longsor karena tidak diberi izin oleh pemilik lahan.

Alhasil material longsor yang menutup badan jalan harus diangkut dumtruk dan dibuang cukup jauh sehingga memakan waktu.

Baca Juga: Jalan Bagbagan - Kiaradua Tertutup Total Longsor, Listrik Padam di Sejumlah Wilayah

"Hingga saat ini belum bisa dilintasi, kami masih terkendala, sulit untuk buang sisa material longsoran karena tidak bisa buang ke samping jadi harus loading" ungkap Entis Sutisna kepada TatarMedia.ID di lokasi bencana longsor, Kamis (26/12).

Sejak sore kemarin hingga pukul 09.00 WIB pagi ini ruas jalan Bagbagan - Kiaradua masih belum bisa diakses kendaraan, akibat penangan proses evakuasi terhambat pembuangan.

Dalam penanganan, Entis mengaku kurangnya sinergitas sejumlah pihak atau unsur terkait, seolah menyerahkan tugas ini kepada PU Bina Marga Jabar karena status jalan tidak dibawah wilayah tanggung jawab mereka.

Baca Juga: Bertepatan Natal 2024 APINDO Kabupaten Sukabumi Salurkan Satu Truk Bantuan Korban Bencana Alam Sukabumi

"Inginnya kami sinergi, coba kami tidak ditinggal sendiri disini, mungkin kita bisa cari solusi, bisa gerak bersama. Kasihan warga Sukabumi, padahal sore (mereka) pada ada, ternyata cuma lihat dan berfoto saja. Sudah gak ada yang bisa kami ajak carikan solusi, kami kesulitan tidak ada yang bisa diajak kolaborasi atau koordinasi, biar kami segera bisa eksekusi," keluhnya.(*)