Begini Reaksi DPR RI Menyusul Seruan Demo 25 Agustus 2025

TatarMedia.ID - Seruan demonstrasi besar-besaran pada 25 Agustus 2025 di depan Gedung DPR RI telah menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Aksi yang digagas oleh kelompok yang mengatasnamakan "Revolusi Rakyat Indonesia" ini, mengajak berbagai elemen masyarakat untuk datang ke Gadung DPR RI, dengan sejumlah tuntutan yang menyoroti isu-isu politik dan sosial-ekonomi.

"Demo Akbar Mahasiswa, rakyat, buruh, kpsi di Gedung DPR RI pada tanggal 25 Agustus 2025. Untuk proteksi diri, pakai polybag/plastik sebagai penutup kepala untuk pelindung saat tembakan gas air mata diarahkan kepada kita,” tulis akun X @NenkMonica.

Baca Juga: Bocah Ajaib Arsenal, Max Dowman si Wonderkid 15 Tahun yang Sukses Gemparkan Premier League

Aksi ini menuntut agar Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan dekrit untuk membubarkan DPR RI. Selain itu, mereka juga mendesak agar Depan Perwakilan Rakyat menjalankan fungsi kontrol terhadap pemerintah secara lebih efektif.

Tuntutan lainnya mencakup pengusutan dugaan korupsi, yang melibatkan keluarga mantan Presiden Joko Widodo dan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Menanggapi seruan aksi tersebut, Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustofa, menambahkan bahwa aksi demonstrasi merupakan hal yang wajar dalam sistem demokrasi. Ia menegaskan bahwa DPR siap berdialog dengan para pendemo dan memiliki badan aspirasi yang dapat diakses oleh masyarakat.

Baca Juga: Drama Penjemputan Paksa Rudy Ong Chandra oleh KPK dalam Kasus Korupsi Tambang

"hak dan wajar dalam alam demokrasi, juga disampaikan ke DPR kan juga rumah rakyat," kata Saan.

"(Diaglog) ya kita lihat di lapangan, DPR ada badan aspirasi kan ya, kita sangat terbuka," tambahnya.

Namun, Pasha Fazillah Afap dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan menyatakan, bahwa kelompoknya tidak akan melakukan aksi turun ke jalan pada tanggal 25 Agustus nanti

"Saya konfirmasi, pencatutan nama BEM SI Kerakyatan dalam demonstrasi 25 Agustus 2025 adalah tidak benar," kata Pasha.

Baca Juga: Benny Rhamdani: Dari Aktivis Hingga Sekjen Hanura yang Diperiksa Polisi Terkait Utang Rp 10 M