Menurut Jajang, warga setempat mengira AS meninggal dunia karena terlihat lama tidak bergerak hingga akhirnya lapor Polisi.
"Warga melapor kepada kami, warga melaporkan bahwa ada korban meninggal dunia," kata Ipda Jajang, Jumat (19/07).
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (18/07) saat itu Jajang bertugas sebagai perwira pengawas piket, dirinya langsung menuju TKP laporan warga membawa tim Inafis untuk melakukan pemeriksaan dan evakuasi korban.
Baca Juga: Ngeri! Penampakan Mayat Korban Mutilasi di Sancang Garut
Seperti prosedur evakuasi temu mayat pada umumnya, Polisi langsung memasang garis polisi untuk sterilisasi area. Warga pun mundur ke balik garis polisi. Tim Inafis lalu menghamparkan kantong mayat di dekat sepeda motor dan mulai bersiap untuk mengevakuasi korban.
Di momen proses evakuasi, AS masih tidak bergerak, padahal suasana relatif gaduh dari ratusan masyarakat.
"Dia masih di posisi semula dan tanpa respon sama sekali. Namun saat tim Inafis mulai menyentuh korban, ternyata AS masih hidup," terang Jajang.
Baca Juga: Kasus Dugaan Rudapaksa Finalis Putri Nelayan Palabuhanratu Siap Dikawal Kohati HMI Badko Jabar
AS terlihat bergerak dan membuka mata. Polisi kemudian membuka helm yang dikenakan AS lalu membopongnya ke mobil.
Ratusan warga yang sebelumnya mengira korban meninggal dunia sontak terkejut. Sebagian mengucap alhamdulillah dan sebagian malah menyoraki.
"Alhamdulillah ternyata korban masih hidup, diduga korban tertidur lelap atau pingsan," ungkap Jajang.
Baca Juga: Polisi Ungkap Kronologi Pembunuhan Driver Online yang Mayatnya Ditemukan di Parkiran Indomaret
Lanjut Jajang, korban diduga dalam keadaan sakit, pasalnya di motor korban polisi menemukan botol cairan infus. Selain itu kondisi korban pun terlihat lemas.
"Ada ditemukan botol infus, korban mengaku baru pulang dari Bandung dan dalam kondisi sakit. Langsung kami bawa ke RSUD dr Soekardjo," pungkasnya.(*)