TatarMedia.ID - Gunung Merapi yang berada di wilayah Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah mengalami awan panas guguran.
Guguran awan panas pada Gunung Merapi terjadi pukul 20.17 WIB malam ini, Jumat (16/05/2024).
Dilansir dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan, awan panas guguran di Gunung Merapi memiliki amplitudo max 41 mm, durasi 140 detik, dengan jarak luncur 1300 meter ke arah Barat Daya (Kali Bebeng).
Baca Juga: Kepala BNPB Tinjau Kondisi Terkini Gunung Merapi
BPPTKG imbau masyarakat untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan mengingat saat kejadian angin bertiup ke arah Barat.
Sementara itu, PVMBG melaporkan hasil pengamatan periode Gunung Merapi pukul 12:00 hingga pukul 18:00 WIB, telah terjadi 29 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-30 mm dan lama gempa 25.32-151.32 detik.
Selanjutnya 1 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.4 detik dan lama gempa 6.96 detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 4 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 74.12 detik.
Baca Juga: Kenali Gempabumi dan Tsunami Sebagai Mitigasi dan Kesiapsiagaan
PVMBG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Data pemantauan PVMBG menunjukkan suplai magma masih berlangsung, dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
Baca Juga: Gunung Merapi Muntahkan Lava dan Awan Panas, Inilah Peringatan Dari BPPTKG
Atas hal tersebut Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.(*)