Kenali Gempabumi dan Tsunami Sebagai Mitigasi dan Kesiapsiagaan

Photo Author
- Jumat, 16 Agustus 2024 | 16:34 WIB
Foto : Tsunami Aceh 2004
Foto : Tsunami Aceh 2004

TatarMedia.ID - Pentingnya kenali bahaya Gempabumi dan Tsunami sebagai bentuk kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.

Pasalnya, Indonesia menjadi kawasan rawan gempabumi karena dilalui pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, dalam keteranganya menyebut, Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup kedalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatif ke arah barat.

Baca Juga: Dampak Gempabumi Megathrust di Jepang ke Indonesia, Ini Penjelasan BMKG

"Jalur pertemuan lempeng berada di laut sehingga bila terjadi Gempa besar di kedalaman dangkal, akan berpotensi menimbulkan Tsunami sehingga Indonesia selain rawan Gempa juga rawan Tsunami," jelas Ardhianto seperti dikutip TatarMedia.ID Jumat (16/08/2024).

Masih kata Ardhianto, belajar dari pengalaman Gempa dan Tsunami Aceh pada 2004, Pangandaran 2006, Lombok dan Palu 2018 dan daerah lain yang telah mengakibatkan korban ratusan ribu jiwa serta kerugian harta benda yang tidak sedikit, maka sangat diperlukan upaya mitigasi baik di tingkat pemerintah maupun masyarakat untuk mengurangi resiko dampak bencana yang terjadi.

Mengingat terdapat selang waktu antara terjadinya gempabumi dengan tsunami, sambung Ardhianto, maka selang waktu tersebut dapat digunakan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat sebagai salah satu upaya mitigasi bencana tsunami dengan membangun Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning System / Ina-TEWS).

Baca Juga: Penjelasan Potensi Gempa di Zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai - Siberut

Menurut Ardhianto, terdapat empat unsur penting dalam peringatan dini, yakni pengetahuan tentang risiko bencana, teknik pemantauan dan layanan peringatan, komunikasi dan penyebarluasan peringatan; dan kemampuan masyarakat menanggulangi.

Lanjut Dia, peringatan dini pada tingkat masyarakat harus memiliki beberapa prinsip yakni, tepat waktu, akurat, dan sapat dipertanggungjawabkan.

Pengetahuan Tentang Resiko Bencana Gempabumi

Dalam Keterangannya, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menunjukkan potensi sumber gempabumi Megathrust di Indonesia.

Baca Juga: Gempabumi Dangkal Megathrust Event Episenter Lampung

Keterangan ini menjadi penting karena Gempa yang kuat dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan serta dapat memakan korban jiwa.

"Kejadian gempa berlangsung secara mendadak dan belum ditemukan metode pendugaan atau prediksi secara akurat. Sehingga diharapkan dengan mengetahui karakteristik bahaya gempabumi, kita akan lebih mudah dalam melakukan upaya tanggap darurat dan penanggulangan suatu bencana akibat Gempabumi," jelas Daryono.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dian Syahputra Pasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X