Lebih jauh menurut Kasat Reskrim, peran keluarga dan sekolah sangat penting untuk mencegah anak terlibat dalam tindakan tawuran antar pelajar.
"Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Orang tua dan sekolah diharapkan dapat meningkatkan pengawasan serta memberikan edukasi kepada anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam tindakan negatif," tegasnya.
Baca Juga: Mengapa Jeruk Jadi Simbol Keberuntungan dalam Perayaan Tahun Baru Imlek?
Dengan mengedepankan restoratif justice, Polres Sukabumi selanjutnya mengundang orang tua dan pihak terkait untuk menyelesaikan kasus ini.
Acara pertemuan kedua belah pihak diakhiri dengan isak tangis dari kedua kubu pelajar untuk meminta maaf di depan orang tua mereka.
Baca Juga: 11 Wilayah di Indonesia Ini Dilanda Bencana, Dampaknya Signifikan
"Isak tangis menandakan penyesalan para pelajar dan komitmen mereka untuk tidak mengulangi hal serupa. Untuk selanjutnya terhadap ABH dikembalikan ke Orang tua untuk dilakukan pembinaan," papar Hartono.
"Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan orang tua, sekolah, dan masyarakat dalam membimbing generasi muda agar terhindar dari tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain." pungkasnya.(*)