TatarMedia.ID - Warung Mbok Yem, demikian namanya, bukan hanya sekadar tempat mengisi perut di Puncak Gunung Lawu, tetapi juga simbol ketangguhan dan kebaikan hati.
Penasarakan bagaimana kisah heroik Mbok Yem buka warung di Puncak Gunung Lawu ini bermula? Simak ulasan di bawah.
Kisah Mbok Yem dan warungnya di puncak Gunung Lawu, berawal dari kepedulian dan naluri menolong seorang ibu kepada sesama.
Baca Juga: Menjelang Kepergian Legenda Wakiyem, Mbok Yem Ucapkan Pesan Menyentuh Hati
Jauh sebelum warungnya menjadi ikon, pada 1980-an Mbok Yem yang bernama asli Wakiyem, sudah sering mendaki Gunung Lawu untuk berbagai keperluan, termasuk mencari kayu bakar atau hasil hutan lainnya.
Dalam perjalanannya, ia tak jarang bertemu dengan para pendaki yang tampak kesulitan, terutama mereka yang kehabisan perbekalan di tengah jalur pendakian yang panjang dan melelahkan.
Hati Mbok Yem tergerak melihat kondisi para pendaki tersebut. Dengan bekal seadanya yang ia bawa, ia tak ragu untuk berbagi makanan atau minuman.
Baca Juga: Asal-usul Hari Buku Sedunia, Lebih dari Sekadar Perayaan Membaca
Tindakan sederhana namun penuh kehangatan ini, menjadi awal mula reputasinya sebagai sosok penolong di gunung.
Sejak saat itu pula, petugas pemangku kawasan hutan Gunung Lawu meminta Mbok Yem berjualan.
Meski warung itu sangat sederhana, hanya berupa gubuk kecil dengan persediaan makanan dan minuman yang terbatas.
Baca Juga: Resmi! Netflix Beri Lampu Hijau untuk Enola Holmes 3!
Namun keberadaannya sangat berarti bagi para pendaki yang sudah kelelahan, dan seringkali kehabisan bekal sebelum mencapai puncak atau saat turun gunung.