Terkait harga, Abah Kupat mengaku dalam kurun 10 tahun terakhir Kupat Sayur yang Dia jual mengalami kenaikan.
"Seingat dulu saat Saya masih sekolah di MBB tahun 79an harga satu porsi kupat sayur 500 rupiah. Sekarang harga seporsi Rp 10.000," terangnya.
Sebelum zaman Covid setiap harinya Abah Kupat sanggup menghabiskan 300 Ketupat namun sejak wabah melanda hingga hari ini Dia hanya mampu menghabiskan 100 Ketupat setiap harinya.
"Dari jumlah 100 ketupat bisa jadi 100 mangkuk atau bungkus," jelasnya.
Baca Juga: Jelang Konser Coldplay di Jakarta Malam Ini Sempat Ricuh
Untuk rasa Kupat Sayur Pak Tamin jangan ditanya, pasalnya sejak dulu turun temurun keluarga Bupati Sukabumi kerap memanggil di hari raya Lebaran.
"Bila lebaran kadang-kadang ada pesanan dari Pak Marwan, jadi tanggungan (pikulan) juga di bawa ke Cimahpar Sukaraja (Rumah Bupati Sukabumi)," tuturnya.
Baca Juga: Siaran TV Digital Sedikit Tips Cara Pasang Antena dan Booster
Saepuloh mengaku pengeluaran cukup berat dengan harga harga yang kian hari kian melonjak naik.
"Harga minyak tanah satu liter 20 ribu, sedangkan dalam sehari menggunakan dua liter untuk menjaga sayur tetap hangat, bumbu bumbu juga pada naik, harga cabai saja perkilo 90 ribu," ungkapnya.(*)
Artikel Terkait
Mahasiswa UIN Gunung Djati Sukses Bisnis Kopi Secara Online
Warung Nasi Legend Sukabumi Lalapan Disini Tak Ditemukan Di Pasaran
Masuki Jilid Dua Rencana Pembangunan Kereta Gantung di Geopark Ciletuh Sukabumi
Penasaran Gerbong Bale-bale Ciri Khas Jalan Alternatif Jelegong Nagrak
Sop H Mamad Kuliner Tertua di Cibadak Buka Sejak 64 Tahun Lalu
Peluang Usaha Jual Kopi Gelas Plastik Penghasilan di Atas Gaji UMR 9 Juta Perbulan