"Mereka berencana bekerja di Malaysia pada sektor perkebunan durian, tetapi terjaring operasi razia pemeriksaan oleh BP3MI provinsi Riau," ucap Indra.
"Dugaan sementara ketiga calon pekerja ilegal itu berangkat non prosedural. Informasi tambahan dari ke 3 CPMI ini tadinya akan melanjutkan jejak orangtuanya yang pernah selama 3 tahun bekerja di Malaysia dan mereka selama proses keberangkatannya telah mengupayakan uang senilai 7 juta per orang, jadi totalnya 21 juta," masih kata Indra.
Disinggung terhadap sponsor yang memberangkatkan mereka, Indra menambahkan bahwa mereka akan diberangkatkan oleh seorang calo yang merupakan temannya.
Baca Juga: Antisipasi Aksi Demo Serikat Buruh, Ini yang DIlakukan Polres Sukabumi
"Jadi ketiganya akan diberangkatkan oleh calo sekaligus teman kerjanya dulu, karena orang tuanya pernah bekerja berbarengan dengan calo tersebut, dan merekapun sempat diperiksa oleh pihak Kepolisian setempat," tambah Indra.
Atas kejadian ini, pihak Disnakertrans Kabupaten Sukabumi akan lebih gencar mensosialisasikan kepada unsur Pemerintah Desa perihal larangan atau penghentian Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau pekerja migran Indonesia (PMI) berdasarkan amanat Kepmenaker No 260 tahun 2015.
"Awas waspada, jangan tergiur oleh ajakan mafia sponsor atau calo yang mengajak bekerja ke luar negeri dengan janji gaji tinggi, fasilitas kerja nyaman dan akan tanggung jawab penuh hingga kembali ke tanah air," ungkap Indra.
"Dan Bila ada segera laporkan informasi tersebut ke kami atau aparat keamanan, mari kita cegah bersama perdagangan orang atau human trafficking yang akan merugikan pihak pekerja dan keluarga," tutup Indra mewakili Kadisnakertrans Kabupaten Sukabumi.
(*)