Bahkan menurut Marwan, trend perkawinan anak di Kabupaten Sukabumi menurun signifikan berkat kerjasama berbagai pihak.
"Di kita ada Youth Advocate, mereka membantu kami untuk sosialisasi dan edukasi langsung ke sesama rekannya," ungkap Marwan Hamami.
Lanjut Dia, dari sisi pemerintah telah mengeluarkan sejumlah program mulai tingkat Kabupaten hingga ke tingkat desa.
Baca Juga: HUT Damkar 105 Kabupaten Sukabumi
"Kita ada forum sampai ke tingkat desa. Ditambah dengan program edukasi dan penguatan pendidikan agama," jelas Marwan Hamami.
Sementara itu, Phanna Chhim, selaku Technical Specialist for Child, Adolescent and Youth Participation and Protection, Plan International Kamboja, menyatakan bahwa strategi dan rencana aksi nasional mereka yang komprehensif masih memerlukan berbagai masukan.
Ditambahkan H.E. Hou Samith, Secretary of State Kementerian Perempuan Kamboja, mengatakan bahwa kunjungan ke Indonesia merupakan bagian dari upaya membangun pengetahuan dan pengalaman di kalangan kelompok kerja teknis Kementerian Perempuan Kamboja, kementerian terkait lainnya, serta para pemangku kepentingan dan Tim Plan International Kamboja.
Baca Juga: Persiapan Pemberangkatan Jemaah Haji Kabupaten Sukabumi 2024
"Kami akan mereplikasi pembelajaran ini lebih lanjut dalam perumusan dan implementasi rencana aksi nasional kami mengenai pencegahan pernikahan anak dan kehamilan remaja setelah kunjungan ini," tegasnya.(*)