TatarMedia.ID - Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya tumbuh menjadi pribadi bijaksana saat dewasa. Namun, tantangan dalam rumah tangga sering kali membuat orang tua kesulitan menyembunyikan konflik mereka dari anak-anak. Kejadian ini baru-baru ini mengejutkan masyarakat Provinsi Henan, China.
Pada Selasa, 15 Oktober 2024, sebuah pertengkaran keluarga pecah di Apartemen Luoyang yang membuat perhatian publik tertuju pada dua anak yang berada dalam bahaya. Mereka terduduk di atas unit AC di tepi lantai 23 apartemen, terancam jatuh tanpa penyangga.
Dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Asosiasi Perempuan dan Anak di China melaporkan bahwa sang ibu menempatkan kedua anaknya di atas unit AC sebagai bentuk ancaman kepada suaminya. Konflik rumah tangga ini menarik perhatian warga setempat yang mendengar tangisan anak perempuan kecil bersama saudaranya.
Baca Juga: Operasi SAR Evakuasi 70 Pemancing yang Terjebak di Perairan Tegalbuleud Melalui Jalur Laut
Warga yang melihat kejadian tersebut segera memanggil tim penyelamat. Petugas pemadam kebakaran berhasil menyelamatkan kedua anak tersebut, mengakhiri situasi berbahaya yang bisa berujung fatal.
Menurut laporan, ibu dari dua anak tersebut menolak untuk berhenti berdebat dengan suaminya, bahkan ketika anak-anaknya menangis di ambang bahaya. Ia bahkan melarang suaminya mendekati anak-anak yang berada di tepi jendela apartemen lantai tinggi tersebut.
Saat ini, kepolisian sedang menyelidiki insiden tersebut. Namun, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai hukuman yang mungkin diberikan kepada sang ibu atas tindakannya. Kejadian ini pun terekam oleh warga sekitar, dan video insiden tersebut dengan cepat menjadi viral di media sosial China.
Reaksi dari warganet tak tertahan, banyak yang mengecam tindakan ibu tersebut. Seorang warganet menulis, "Seorang ibu seharusnya melindungi anak-anaknya, bukan menempatkan mereka dalam bahaya seperti ini."
Warganet lain menambahkan, "Wanita ini sangat berbahaya. Ia pantas menerima hukuman berat atas tindakannya." Banyak juga yang mempertanyakan alasan di balik aksi ekstrem ini.
"Jika tidak bisa hidup bersama lagi, kenapa tidak bercerai saja daripada mempertaruhkan nyawa anak-anak?" tulis seorang pengguna media sosial.
(*)