TatarMedia.ID - Tari Cepet, sebuah kesenian helaran yang berkembang di Sukabumi, Jawa Barat, memiliki sejarah panjang dan menarik untuk ditelusuri.
Tari Cepet ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga menyimpan nilai-nilai budaya dan sejarah yang kuat.
Tari Cepet pertama kali muncul di daerah Ciracap, Sukabumi. Kesenian ini bermula dari kisah sekitar 200 orang asal Jawa Tengah, yang "dibuang" oleh penjajah Belanda ke wilayah Pajampangan, Ciracap yang masih berupa hutan belantara pada tahun 1935.
Baca Juga: Pihak Taman Safari Angkat Bicara Usai Viral Pengunjung Keluar Mobil di Area Satwa
Mereka merasa tidak nyaman tinggal di tempat tersebut lantaran banyaknya binatang buas, dan juga makhluk halus.
Sejak saat itu, masyarakat Jawa Tengah yang menetap di Sukabumi berupaya untuk membuka lahan pemukiman, pertanian, hingga tempat usaha.
Pembukaan lahan itu diiringi dengan ritual Ngabungbang, yaitu ritual pembukaan lahan dengan harapan agar tempat yang akan mereka tinggali aman dan terhindar dari marabahaya.
Baca Juga: Pasca Prahara di Geopark Ciletuh, Telusuri Pulau Mandra Pulau Manuk dan Kisah Horor Pulau Kunti
Ritual ini diiringi dengan tarian yang diyakini dapat mengusir makhluk halus dan hewan buas. Tarian itu kini dikenal dengan nama Tari Cepet.
Seiring berjalannya waktu, tarian tersebut mengalami perkembangan yang signifikan.
Pada awalnya, tarian ini hanya digunakan sebagai bagian dari upacara ritual Ngabungbang.
Baca Juga: Mengenal Suling, Alat Musik Jawa Barat yang Mendunia
Namun, kemudian berkembang menjadi seni hiburan yang sering ditampilkan dalam berbagai acara, seperti hajatan, syukuran, dan perayaan hari kemerdekaan Indonesia.