Miris Kisah Bocah 8 Tahun di Sukabumi Perlu Penanganan Khusus

Photo Author
- Jumat, 3 November 2023 | 13:34 WIB
Puteri warga Warungkiara Sukabumi hanya bisa tertidur untuk makan pun dikunyah ibunya (M Afnan / TatarMedia.ID)
Puteri warga Warungkiara Sukabumi hanya bisa tertidur untuk makan pun dikunyah ibunya (M Afnan / TatarMedia.ID)

"BPNT yang beras itu saya dapat, untuk PKH sempat dapat juga tapi sekarang beberapa giliran ga keluar uang PKH-nya," tukasnya.

Ani berharap Pemerintah bisa lebih memperhatikan kondisi anaknya terutama untuk bisa berobat karena Ani mengaku dia tidak memiliki KIS (Kartu Indonesia Sehat).

"Sedari awal kan mereka (pihak desa) tahu kondisi anak saya, pengennya saya tuh mereka menanyakan gimana perkembangannya tapi ini kan boro-boro ada yang datang seperti dari posyandu misalnya," ujar Ani Suryani.

Baca Juga: Bawaslu Himbau Parpol Bersihkan Alat Peraga Sosialisasi Sebelum 4 November

Ditemui terpisah, Teten Sutendi, Puskessos Desa Girijaya, menyebut pihaknya telah melakukan upaya memasukan keluarga Ani Suryani ke data DTKS, sementara untuk bantuan makanan tambahan bagi anak penderita stunting berasal dari tingkat Pusat.

"Untuk data itu dari pusat, tiba-tiba ada aja, jadi sudah dari Danom," kata Tendi.

Baca Juga: Wow Harga Cabai Merah Mahal 80 Ribu Perkilogram Pedagang Menjerit


Disinggung terkait penyebab keluarga Ani Suryani tidak memiliki KIS sehingga mereka tidak bisa mengakses kesehatan secara gratis, kepada TatarMedia.ID Teten menjelaskan.

"KIS yang dulu sama yang sekarang itu ada perbedaan data, ada perbedaan NIK kalau gak salah," ungkapnya.(*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dian Syahputra Pasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X