Hence Heteria merinci, empat wilayah yang terpapar abu vulkanik meliputi Kecamatan Tobelo Utara, Tobelo, Tobelo Tengah dan Tobelo Selatan.
"Jika ditotal ada 49 Desa dan sebanyak 86.197 warga telah terdampak," ungkapnya.
Namun Hence memastikan bahwa dua hari ini abu vulkanik tidak turun karena faktor angin yang berubah arah.
Baca Juga: 7 Fakta Kasus Pembunuhan Penagih Utang Kosipa di Sukabumi
Sebagai upaya antisipasi dan mengurangi dampak buruk risiko abu vulkanik, BPBD Halmahera Utara terus membagikan masker kepada warga, memberikan imbauan melalui sosial media maupun secara langsung di tempat umum termasuk menyiram jalanan yang tertutup abu vulkanik.
Terkait korban jiwa maupun pengungsian, Hence memastikan bahwa erupsi gunungapi Dukono belum terlalu memberi dampak yang signifikan kepada masyarakat sehingga pengungsian belum dibutuhkan.
Kendati demikian, pihaknya bersama lintas instansi gabungan tetap terus bersiaga memantau perkembangan erupsi gunungapi Dukono dan dampaknya terhadap masyarakat.
Baca Juga: Tangki BBM Jatuh ke Jurang di Cianjur 2 Korban Tewas asal Sukabumi dan Karawang
Pihaknya telah mendistribusikan masker antara 8 hingga 10 ribu lembar setiap harinya dan terus mengimbau masyarakat baik lewat sosial media maupun turun langsung dengan toa, termasuk penyiraman jalan-jalan yang tertutup abu.
Untuk diketahui, Gunungapi Dukono dengan ketinggian 1.087 mdpl ini memiliki dua kawah aktif yakni Malupang dan Warirang. Hal itu sekaligus menjadikan Dukono sebagai salah satu gunungapi aktif dan sering meletus sampai saat ini,"
Gunungapi ini merupakan yang paling muda dan masih aktif di antara gunungapi lainnya yang sudah tidak aktif yang tumbuh dalam suatu zona depresi vulkanik.
Baca Juga: UMK 2024 Ada Kenaikan, UMP Jawa Barat 2024 Sudah Ditetapkan Pemprov Jabar
Karakteristik erupsi gunung api ini bersifat eksplosif dan efusif yang menghasilkan abu, lontaran batu pijar, aliran piroklastika, dan aliran lava.
Dengan memperhatikan jenis, volume, dan hasil peninggalan erupsi di masa lalu maupun sampai sekarang, erupsi Gunung Dukono dapat diklasifikasikan ke dalam erupsi eksplosif dan efusif bertipe Stromboli – Vulkano berskala kecil sampai menengah.
Potensi bahaya primer erupsi Gunung Dukono terdiri atas aliran piroklastika (awan panas), jatuhan piroklastika (lontaran batu dan abu vulkanik), gas beracun, dan aliran lava. Sedangkan jenis bahaya sekunder adalah aliran lahar.
Artikel Terkait
Apindo Isyaratkan Upah Minimum Kabupaten Sukabumi 2024 Tidak Naik Jika...
1 Korban Meninggal Dunia Belasan Korban Luka Diterjang Material Longsor di Sumatera Utara
Tertimbun Longsor di Humbahas Sumatera Utara 2 Korban Meninggal Dunia Dievakuasi
Kecelakaan Truk di Tol Jorr Cikunir arah Jatiasih Bekasi
UMK 2024 Ada Kenaikan, UMP Jawa Barat 2024 Sudah Ditetapkan Pemprov Jabar
Dewa 19 Konser Amal Bela Palestina 5 Desember 2023 Cek Harga Tiket dan Lokasi
Longsor Menyapu Pohon dan Petak Sawah di Nagrak Sukabumi
6 Hari Operasi Pajak Kendaraan Bermotor di Sukabumi
Truk Terbalik di Ruas Jalan Sukabumi Cianjur
Dampak Gempa Ditambah Guyuran Hujan Rumah Warga Sukabumi Ambruk