3. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang, serta papan reklame/baliho agar tidak roboh tertiup angin kencang.
4. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
Baca Juga: Gempa Terkini Pangandaran Tidak Berpotensi Tsunami
5. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.
6. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui website BMKG.(*)
Artikel Terkait
Teknologi Modifikasi Cuaca Cegah Hujan di Acara Sail Teluk Cenderawasih 2023
Longsor Putus Saluran Air Warga dan Ancam Jalan Kabupaten Sukabumi
Cuaca Ekstrem! 4 Titik Longsor di Kecamatan Nagrak Sukabumi
Anies Bangga JIS di Era Erick Thohir Jadi Venue Piala Dunia
Ibu di Sukabumi Melahirkan Bertepatan Bencana Tebing Longsor