5 Fakta Gempabumi Sumedang Hasil Analisa BMKG

Photo Author
- Jumat, 12 Januari 2024 | 07:57 WIB
BMKG melakukan survei gempa susulan untuk monitoring aftershocks dan pengamatan jejak jalur Sesar aktif Sumedang (Dok : BMKG)
BMKG melakukan survei gempa susulan untuk monitoring aftershocks dan pengamatan jejak jalur Sesar aktif Sumedang (Dok : BMKG)

"Gempa Sumedang memberi pesan akan pentingnya mitigasi gempabumi meski di wilayah dengan aktivitas kegempaan rendah." ungkap Daryono.

Fakta Ketiga Gempa Sumedang yaitu  memiliki magnitudo kecil tetapi merusak.

BMKG mencatat sejumlah gempa kerak dangkal dengan magnitudo kecil yang terbukti merusak seperti Gempa Madiun 4,2 (2015), Gempa Pangalengan 4,2 (2016), Gempa Garut 3,7 (2017), Gempa Banjarnegara 4,4 (2018), Gempa Lebak 4,4 (2018), dan Gempa Kuningan-Brebes 4,2 (2020).

Baca Juga: 3 Kali Gempa di Sumedang Hari Ini Beberapa Rumah Rusak Berat Akibat Gempabumi

"Gempa Sumedang memberi pesan kepada kita agar tidak mengabaikan setiap gempa kerak dangkal, meskipun magnitudonya kecil,' tegasnya.

Fakta keempat, Gempa Sumedang diduga merupakan perulangan pada 14 Agustus 1955.

"Jangan melupakan sejarah, dalam seismologi kita mengenal konsep return period atau periode ulang gempa. bahwa gempa yang pernah terjadi di suatu tempat, satu saat akan terjadi lagi," jelas Daryono.

Baca Juga: Rentetan Gempabumi di Sumedang Malam Ini

Periode ulang gempa memberi pesan akan pentingnya kesiapsiagaan (preparedness) terhadap bencana gempabumi yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.

Survei Mikrotremor dan MASW oleh BMKG untuk memetakan zona tanah lunak pemicu amplifikasi guncangan saat gempa guna mendukung penyempurnaan tata ruang aman berbasis risiko Gempabumi (Dok : BMKG)

"Gempa Sumedang memberi pesan agar kita mempelajari sejarah gempa masa lalu di daerah kita masing-masing, bisa jadi satu saat gempa akan terjadi lagi menghampiri tempat yang kita anggap aman karena ketidaktahuan akan sejarah gempa merusak masa lalu," sambung Dia.

Fakta Kelima, Gempa Sumedang dipicu aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan.

Baca Juga: Sumedang Rawan Gempa Beberapa Sesar Aktif dan Sesar Baru Penyebab Gempa Ditemukan BMKG

Menurut Daryono, Dalam hal ini gempa Sumedang mirip Gempa Solok M5,3 (2019), Gempa Ambon M6,5 (2019), Gempa Kalatoa Laut Flores M7,4 (2021), Gempa Ampana Sulawesi Tengah M6,5 (2021), dan Gempa Cianjur M5,6 (2022).

Gempa Sumedang menjadi human interest.terkait nama sesar pembangkit gempa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dian Syahputra Pasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X