Irfan mengaku tidak ada tanda-tanda jika wilayah yang ditinggalinya itu akan terdampak bencana sebegitu hebat.
"Dari dulu saya tinggal di kampung ini, tidak pernah terjadi bencana longsor, sepertinya itu tanah (yang longsor) dari Perum yang ada di tebing bagian atas kampung ini," beber Irfan.
Sementara itu, Soleh (54) mengaku mencekam saat bencana terjadi, suara gemuruh longsor ditambah suara dari bangunan rumah yang tertimbun.
Baca Juga: Kecelakaan Kapal LCT Karya Fortuna di Perairan Kutai 1 ABK Meninggal Dunia
"Mencekam, melihat langsung awalnya 3 rumah, tak lama kemudian tanah mengubur rumah tetangga hingga 12 rumah," ungkap Soleh.
Secara sporadis Soleh membantu tetangga untuk mengevakuasi diri tidak banyak barang yang berhasil diselamatkan dari 12 rumah yang terkubur.
"Ngeri pak suara gemuruh sangat keras, mencekam, saya teriak teriak agar warga evakuasi diri." ungkapnya.
Baca Juga: Gercep! Ribka Tjiptaning Tinjau 12 Rumah Tertimbun Longsor di Sukabumi
Meski hanya sedikit harta milik warga setempat yang tidak terselamatkan namun dalam bencana ini dilaporkan tidak ada korban luka ataupun korban jiwa.
Saat ini BPBD Kabupaten Sukabumi menetapkan setidaknya 69 rumah di kawasan tersebut berpotensi terancam bencana serupa.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pengedar Sabu di Cisaat Sukabumi
Ratusan warga sejak semalam mengisi sejumlah tenda tenda pengungsian.(*)
Artikel Terkait
Update Sementara Korban Terdampak Longsor Cibadak 71 Jiwa Mengungsi
Gercep! Ribka Tjiptaning Tinjau 12 Rumah Tertimbun Longsor di Sukabumi
Pergerakan Tanah di Sekarwangi Cibadak Meluas 16 Rumah Terdampak
Update Terkini Bencana Pergerakan Tanah di Cibadak Meluas 67 Rumah Terancam
Mensos Tri Rismaharini Tinjau Longsor yang Timbun 12 Rumah di Sukabumi 69 Rumah Terancam