TatarMedia.ID - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami pada BMKG, Dr. Daryono menyebut, rentetan 5 kali kejadian gempa di Danau Singkarak, Sumatera Barat, dipicu akibat aktivitas sesar aktif pertemuan segmen sesar Sianok - Sumani, Minggu (28/01/2024).
Diketahui sejumlah rentetan gempabumi terjadi sejak Sabtu (27/01) sore kemarin dengan titik episenter Danau Singkarak.
Menurut Daryono, dari rentetan kejadian, Gempa ke-3 dan ke-5 guncangannya dirasakan oleh masyarakat.
Baca Juga: 5 Fakta Gempabumi Sumedang Hasil Analisa BMKG
Lebih jauh menurut Daryono, wilayah Danau Singkarak merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks.
"Kenapa disebut aktif karena aktivitas kegempaan di sini cukup tinggi, disebut kompleks karena kawasan ini merupakan pertemuan segmen sesar Sianok dan Sumani."jelas Daryono, Minggu (28/01).
Bahkan menurut Daryono, Danau Singkarak sendiri terbentuk oleh mekanisme pull-apart dari dua segmen sesar ini secara geologi.
Baca Juga: Data Terupdate Korban Longsor dan Pergerakan Tanah di Cibadak Sukabumi
"Danau Singkarak terbentuk akibat adanya aktivitas tektonik Sesar Sumatra. Sesar Sumatra merupakan sesar geser yang menyebabkan terbentuknya cekungan tarik urai yang disebut dengan Danau Singkarak," terangnya.
Lanjut Daryono, sejarah mencatat pada 28 Juni 1926 Sumatera Barat diguncang gempa kuat, dan diduga kuat pusat gempa berada di Danau Singkarak.
Namun gempa ini populer sebagai gempa Padang Panjang. Sebab di Kota Padang Panjang sangat banyak korban berjatuhan.
Baca Juga: Gempabumi di Flores NTT Picu 150 Kali Gempa Susulan
"Dampak dari gempa Padang Panjang itu menyebabkan setidaknya 350 orang meninggal dunia. Ribuan rumah rusak dan terjadi rekahan banyak tanah di daerah Padang Panjang," terang Daryono.
"Peristiwa gempa dahsyat ini juga menyebabkan seiche yaitu tumpahnya air Danau Singkarak ke daratan. Baik segmen Sianok dan Segmen Sumani memiliki magnitudo tertarget mencapai magnitudo 7,2" pungkasnya.(*)
Artikel Terkait
Sumedang Rawan Gempa Beberapa Sesar Aktif dan Sesar Baru Penyebab Gempa Ditemukan BMKG
Analisa BMKG Kondisi Tektonik Sumber Gempabumi Sumedang Semakin Stabil
Gempabumi di Flores NTT Picu 150 Kali Gempa Susulan
Pengakuan Ibu Hamil Saat Detik-detik Longsor Terjang 12 Rumah di Cibadak Sukabumi
Data Terupdate Korban Longsor dan Pergerakan Tanah di Cibadak Sukabumi