"Angin puting beliung terjadi di wilayah Kecamatan Jatinagor Kabupaten Sumedang sekitar jam 16.00 WIB, mengakibatkan atap rumah warga berterbangan. Angin puting beliung juga merusak pagar PT Kahatex, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung," terang Teguh Rahayu.
Lanjut Ayu, analisis cuaca sementara suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat, mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya selaras dengan kelembapan udara di lapisan 850-500 mb yang relatif basah yakni antara 45-95 %.
Baca Juga: Sertifikat Tanah Gratis Program PTSL 2024 Kembali Bergulir Ini Biaya Yang Harus Disiapkan
Lebih jauh Ayu menjelaskan, terpantau sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat Pulau Sumatera yang mengakibatkan terbentuknya area netral poin dengan area pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) serta belokan angin (shearline) berada di sekitar wilayah Jawa Barat.
Kondisi ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan disekitar wilayah konvergensi dan belokan angin tersebut.
"Indeks labilitas berada pada kategori labil sedang hingga tinggi di sebagian wilayah Jawa Barat berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif pada skala lokal," beber Teguh Rahayu.
Baca Juga: Kepsek CabuI di Jampangkulon Sukabumi 10 Siswi Jadi Korban Tindak Asusila
Maka dari itu lanjut Ayu, BMKG mengeluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem untuk wilayah Jawa Barat yang telah dibuat oleh Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat diseminasikan pada tanggal 21 Februari 2024 mulai pukul 11.30 WIB hingga pukul 16.40 WIB sebanyak 4 kali untuk wilayah terdampak kejadian cuaca ekstrem / bencana Hidrometeorologi dan masih kami pantau hingga saat ini.
"Atas hal tersebut, kita harus Waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca esktrem) seperti hujan lebat hingga sangat lebat pada durasi lebih dari satu jam, angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya," beber Ayu.
Baca Juga: Tipu dan Bawa Kabur 13 Motor Ojol InDrive Pelaku Diringkus Polres Sukabumi Kota
"Juga waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrim berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari, terutama pada hari dimana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, biasaya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (Awan jenis Cumulonimbus)." sambung Ayu.
"Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut." pungkasnya.(*)
Artikel Terkait
Tipu dan Bawa Kabur 13 Motor Ojol InDrive Pelaku Diringkus Polres Sukabumi Kota
Kepsek CabuI di Jampangkulon Sukabumi 10 Siswi Jadi Korban Tindak Asusila
Sertifikat Tanah Gratis Program PTSL 2024 Kembali Bergulir Ini Biaya Yang Harus Disiapkan
Identitas Muda Mudi Tewas Dalam Kecelakaan di Cibadak Sukabumi
Tabrakan Truk Sampah vs Honda Brio dan Motor di Ruas Jalan Sukabumi-Bogor
Geger Temu Mayat Tanpa Identitas di Hutan Milik Perhutani Kawasan Cibitung Sukabumi