TatarMedia.ID - Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi, dan Bumi dengan Bulan dalam mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu.
Salah satu penentuan waktu adalah penentuan awal bulan Hijriah yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi.
Penentuan awal bulan Hijriah sangat penting bagi umat Islam dalam penentuan awal tahun baru Hijriah, awal bulan Ramadan, Idul Fitri dan Idul Adha.
Baca Juga: Menjelajah Dunia E-niaga untuk Sukses dalam Era Perdagangan Online yang Penuh Tantangan
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu dalam keterangannya menyatakan, BMKG sebagai institusi pemerintah berdasarkan amanat UU No 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memiliki tugas dan fungsi yang salah satu tupoksinya memberikan pelayanan data tanda waktu dalam penentuan awal bulan Hijriah.
"Untuk itu Stasiun Geofisika Bandung menyampaikan informasi Hilal saat Matahari terbenam, pada hari Ahad, tanggal 10 berlokasi di Pos Observasi Bulan Cikelet, Kabupaten Garut dan dan Senin 11 Maret 2024 M di Kantor Stasiun Geofisika Bandung sebagai penentu awal bulan Ramadhan 1445 H," terang Teguh Rahayu, Sabtu (09/03).
Menurut kepala BMKG Bandung yang biasa disapa Ayu menjelaskan, Proses Rukyat Hilal, Mekanisme pengamatan/rukyat Hilal penentu awal bulan Qomariah (Hijriyah) oleh BMKG adalah dengan memanfaatkan teleskop/ teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi.
Baca Juga: BMKG : Gempabumi Terkini Banten Cerminan Gempa Megathrust
"Saat pengamatan dilaksanakan, kecerlangan cahaya Hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi Bulan di ufuk Barat,"
Dengan teknologi informasi, data tersebut langsung dikirim ke server di BMKG Pusat, untuk kemudian disimpan dan disebarluaskan secara online ke seluruh dunia melalui http://www.bmkg.go.id/hilal.
Pelaksanaan rukyat hilal memasuki bulan Ramadhan 1445 H (2024 M), juga serentak dilaksanakan, BMKG akan melaksanakan Rukyat Hilal pada 10 dan 11 Maret 2024 di 30 lokasi di Indonesia meliputi Aceh, Tapanuli Tengah, Medan, Deli Serdang,.Tanjung Pinang, Lampung, Padang, Bengkulu, Tangerang, Garut, Bandung, Pekalongan, Yogjakarta, Malang, Denpasar, Mataram, Gorontalo, Waingapu, Kupang, Alor, Balikpapan, Makassar, Gowa, Donggala, Manado, Kolaka, Ternate, Ambon, Sorong dan Jayapura.
Baca Juga: Penetapan 1 Ramadan dan Idul Fitri 2024 Oleh PP Muhammadiyah
Sedangkan Tim Stasiun Geofisika Bandung akan melakukan pengamatan pada tanggal 10 Maret 2024 di Pos Observasi Bulan Cikelet, Kabupaten Garut, dan pada tanggal 11 di Rooftop Kantor Stasiun Geofisika Bandung.
Dalam Kegiatan ini Tim Stasiun Geofisika Bandung dipimpin langsung oleh Kepala Stasiun Geofisika Bandung.
Artikel Terkait
Penetapan 1 Ramadan dan Idul Fitri 2024 Oleh PP Muhammadiyah
Fenomena Angin Puting Beliung Kembali Terjadi di Bandung Ini Penjelasan BMKG
BMKG : Gempabumi Terkini Banten Cerminan Gempa Megathrust
Jangan Panic Buying Kondisi Stok Beras Sukabumi Untuk Bulan Ramadan Aman
Siap-siap Ada Bazar Ramadan Murah di Cisaat Sukabumi