Analisis Gempabumi Laut Selatan Jawa Barat oleh PVMBG

Photo Author
- Senin, 29 April 2024 | 10:09 WIB
Gempabumi M6,2 Garut Jawa Barat Bukan Gempa Megathrust  (TatarMedia.ID - BMKG)
Gempabumi M6,2 Garut Jawa Barat Bukan Gempa Megathrust (TatarMedia.ID - BMKG)

"Menurut catatan BG sumber gempabumi intraslab di Jawa Barat Selatan ini telah beberapa kali mengakibatkan terjadinya bencana, yaitu tahun 1979, 2007, 2017, 2022, dan 2023," jelas Hendra.

Laporan Pusdalops BNPB, gempa ini mengakibatkan sejumlah kerusakan bangunan di Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Sukabumi, Bandung Barat, Ciamis, Bandung, Pangandaran, Purwakarta, Sumedang dan Kota Tasikmalaya.

Guncangan gempa ini dirasakan cukup luas di wilayah Jawa Barat, karena kekuatan dan kedalaman menengah.

Baca Juga: Fakta Fakta Gempa Magnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat

Guncangan gempabumi di daerah pesisir Jawa Barat Selatan diperkirakan pada skala IV-V MMI (Modified Mercalli Intensity).

"Menurut data BG, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa ini terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempabumi menengah," jelas Hendra.

Meski demikian gempa ini tidak memicu tsunami karena tidak mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut, meski lokasi pusat gempabumi ini berada di laut.

Baca Juga: Gempa M6,2 Tadi Malam Merusak Rumah Fasilitas Umum di 13 Kecamatan Kabupaten Sukabumi

"Menurut data BG wilayah pantai selatan Jawa Barat selatan tergolong rawan tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari 3 meter." ujar Hendra.

Atas hal tersebut, masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan dan informasi dari BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi dan tsunami.

Bangunan di daerah Jawa Barat Selatan disarankan menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa guna menghindari risiko kerusakan dengan dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.

Baca Juga: Gempa Terkini Pusat Gempabumi Wilayah Pangandaran

"Karena wilayah di daerah pesisir Jawa Barat Selatan tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural," tutur Hendra.

"Kejadian gempabumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard)  berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi." pungkasnya.(*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dian Syahputra Pasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X