TatarMedia.ID - Gempabumi magnitudo 6,2 pada Selasa (28/05) pukul 18:52:38 WIB pada koordinat 95,41 Bujur Timur dan 2,76 Lintang Utara.
Data BMKG Pusat gempa berada di Samudera Hindia sekitar 110,4 km arah Barat – Barat Laut Kota Sinabang (ibu kota Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh) di kedalaman 12 km.
Data dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa berada pada koordinat 95,604 Bujur Timur dan 3,831Lintang Utara dengan magnitudo 5,9 pada kedalaman 18,1 km.
Baca Juga: Gempabumi M6,2 Pusat Gempa Aceh
Sementara informasi dari Geo Forschungs Zentrum (GFZ), Jerman, lokasi gempa berada pada koordinat 95,63 Bujur Timur dan 2,89 Lintang Utara dengan magnitudo 5,6 pada kedalaman 23 km.
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, menyebut morfologi wilayah di sekitar lokasi pusat gempa pada umumnya berupa dataran pantai yang dibatasi oleh perbukitan bergelombang hingga terjal pada bagian tengah Pulau Simeulue.
Hasil analisis Badan Geologi (BG) daerah tersebut tersusun oleh tanah lunak (kelas E) dan tanah sedang (kelas D) pada morfologi pantai, serta tanah keras (kelas C) dan pada morfologi perbukitan.
Baca Juga: Gempa Terkini Sukabumi Aktivitas Sesar Aktif Cipamingkis
Pulau Simeulue secara umum tersusun oleh batuan berumur Pra Tersier (batuan metamorf dan metasedimen) pada bagian Tenggara, dominan batuan berumur Tersier (batuan sedimen dan batugamping), serta endapan Kuarter berupa aluvial pantai dan sungai.
"Sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempabumi," ungkap Hendra Gunawan seperti dikutip TatarMedia.ID, Rabu (29/05/2024).
Pada morfologi perbukitan, bergelombang hingga terjal, tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempabumi kuat dan curah hujan tinggi.
Baca Juga: 4 Korban Tewas Tertimbun Longsor du Pegunungan Arfak Papua Berhasil Dievakuasi
"Berdasarkan posisi lokasi pusat gempabumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, maka kejadian gempabumi ini diakibatkan oleh aktivitas Megathrust dengan mekanisme sesar naik sudut landai, berarah barat laut – tenggara dengan kedudukan N 321,64 E, dip 16,64 dan rake 106,89," jelas Hendra Gunawan.
Menurut catatan Badan Geologi, Pulau Simeulue telah beberapa kali mengalami kejadian gempabumi merusak akibat aktivitas zona penunjaman yaitu tahun 2002, 2006, 2008, 2010, 2012 dan 2020.
Artikel Terkait
Kondisi Terkini Setelah Sepekan Kabupaten Aceh Utara Dikepung Banjir
Gempabumi Terkini Aceh Akibat Aktivitas Megathrust
201 Warga di Kota Subulussalam Aceh Terdampak Banjir
Gempabumi Guncang Wilayah Aceh
Gempabumi M6,2 Pusat Gempa Aceh