Namun untuk Gempabumi yang terjadi kemarin, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa tersebut.
Data BMKG guncangan gempa M6,2 kemarin dirasakan di Pulau Simeulue pada skala intensitas IV - V MMI (Modified Mercalli Intensity).
Data yang diperoleh Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa berada pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempabumi tinggi.
Baca Juga: Polsek Pandang Polres Tapanuli Tengah Tangani 4 Kasus Temu Mayat Dalam 1 Minggu
"Kejadian gempabumi ini tidak menyebabkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa di laut, karena tidak mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami," jelas Hendra.
Badan Geologi memiliki data jika pantai di Pulau Simeulue tergolong rawan bencana tsunami, dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari 3 meter.
Namun demikian PVMBG imbau Masyarakat untuk tetap tenang, dan ikuti arahan petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempabumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa.
Baca Juga: BNPB Turunkan Drone Pemetaan Ancaman Banjir Lahar Hujan Gunung Marapi
Karena wilayah Kabupaten Simeulue tergolong rawan gempabumi dan tsunami, maka upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural harus lebih ditingkatkan.
"Bangunan di Kabupaten Simeulue harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa guna menghindari dari risiko kerusakan. Serta harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi," tegas Hendra.
Namun kejadian gempabumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya sesar permukaan dan bahaya ikutan berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.(*)
Artikel Terkait
Kondisi Terkini Setelah Sepekan Kabupaten Aceh Utara Dikepung Banjir
Gempabumi Terkini Aceh Akibat Aktivitas Megathrust
201 Warga di Kota Subulussalam Aceh Terdampak Banjir
Gempabumi Guncang Wilayah Aceh
Gempabumi M6,2 Pusat Gempa Aceh