Kondisi Gunung Ibu Terkini Level III Siaga

Photo Author
- Jumat, 21 Juni 2024 | 19:03 WIB
Kondisi Gunung Ibu Terkini Level III Siaga (PVMBG )
Kondisi Gunung Ibu Terkini Level III Siaga (PVMBG )

Berdasarkan pengamatan di lapangan, potensi bahaya yang mungkin terjadi adalah lontaran lava pijar, awan panas letusan (jika kubah lava hancur atau terbongkar), awan panas guguran (jika material erupsi yang menumpuk di bibir kawah tidak stabil), dan aliran lahar yang sudah teramati di sungai yang melewati Desa Togarebasungi, Desa Todoke, Desa Barona, Desa Naga, Desa Togowo dan Desa Togerebotua.

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya penurunan aktivitas vulkanik pada G. Ibu, maka tingkat aktivitas Gunung Ibu diturunkan dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga) terhitung mulai tanggal 21 Juni 2024 pukul 12.00 WIT.

Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Ibu pada Level III, rekomendasi bagi masyarakat di sekitar Gunung Ibu maupun pengunjung untuk tidak beraktivitas, mendaki dan mendekati Gunung Ibu di dalam radius 4 km dan sektoral 5 km dari arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

Baca Juga: Gunung Ibu di Halmahera Erupsi Muntahkan Lava Pijar Kolom Abu Vulkanik Mencapai 5 KM

"Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata) serta membersihkan tumpukan abu hasil erupsi di tempat tinggal maupun sekitaran area tempat beraktivitas," ungkap Hendra.

Bagi penduduk yang berada di luar radius 4 km dan berada di luar sektoral 5 km harus meningkatkan kewaspadaan dengan tetap mematuhi arahan dari Pemerintah Daerah.

Masyarakat di sekitar Gunung Ibu diharap mewaspadai potensi lahar di sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Ibu, terutama bila terjadi hujan lebat di bagian puncak di area terjadinya penumpukan material hasil erupsi.

Baca Juga: Jelang Lebaran Idul Adha 2024 Gunung Ibu 4 Kali Erupsi

Hari ini Jumat (21/06) Gunung Ibu mengalami dua kali erupsi, namun tinggi kolom letusan menurun.

Erupsi pertama terjadi pukul 08:36 WIT. Tinggi kolom letusan teramati kurang lebih  500 meter di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 9 mm dan durasi 57 detik.

Baca Juga: 15 Anggota Polisi Buron Setelah Ditetapkan Sebagai DPO Kasus Perampokan

Erupsi kedua terjadi pukul pukul 14:39 WIT dengan tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 500 m di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut dan timur. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 12.5 mm dan durasi 126 detik.(*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dian Syahputra Pasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X