Penjelasan BMKG Terkait Rangkaian Gempabumi Kuningan Akibat Sesar Ciremai

TatarMedia.ID - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami pada BMKG, Daryono menyatakan gempabumi Magnitudo 4.1 yang mengguncang Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, akibat aktivitas Sesar Ciremai.

Gempabumi yang terjadi tepat pukul 17:36:41 WIB ini merupakan rangkaian gempa sebelumnya dengan magnitudo 3,6 pukul 04:01:58 WIB, Kamis (25/07/2024).

Episenter Gempa Magnitudo 4,1 berada pada koordinat 6.98 Lintang Selatan dan 108.5 Bujur Timur, sedangkan Episenter gempa sebelumnya Magnitudo 3,6 berada pada koordinat 6.98 Lintang Selatan dan 108.51 Bujur Timur, atau tepatnya pada jarak 1 km Tenggara Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Baca Juga: Rangkaian Kegiatan Seni Budaya dan Baksos Hari Nelayan Minajaya 2024

"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas Sesar Ciremai," tegas Daryono, kepada TatarMedia.ID, Kamis (25/07).

Dampak gempa digambarkan peta tingkat guncangan (Shakemap) dan berdasarkan laporan masyarakat, gempa yang terjadi dirasakan di wilayah Kuningan dalam Skala Intensitas III-IV MMI. Guncangan juga dirasakan hingga di Cirebon, Ciamis, Banjar pada skala intensitas II - III MMI.

"Laporan sementara menunjukkan terjadi kerusakan ringan pada beberapa bangunan rumah sebagai dampak gempa," sambung Daryono.

Baca Juga: Gempabumi Tektonik Dangkal Guncang Kuningan Jabar

Masih kata Daryono, Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa gempa petang tadi ini merupakan bagian dari rangkaian gempa yang terjadi tadi pagi pukul 04.01.58 WIB dengan kekuatan M3,6.

Menurut Daryono, Sesar Ciremai merupakan salahsatu sesar di Jawa Barat yang cukup aktif.

"Sesar ini memiliki magnitudo tertarget mencapai 6,5 dengan laju geser sesar 0,1 milimeter per tahun," ungkap Daryono.

Baca Juga: Kepala BNPB Tinjau Kondisi Terkini Gunung Merapi

Sesar Ciremai menjadi penyebab wilayah Kabupaten Kuningan dan sekitarnya sering diguncang gempa.