Kondisi Terkini Pasca Banjir di Kabupaten Halmahera Tengah

Photo Author
- Kamis, 25 Juli 2024 | 21:21 WIB
Kondisi Terkini Pasca Banjir di Kabupaten Halmahera Tengah (BNPB )
Kondisi Terkini Pasca Banjir di Kabupaten Halmahera Tengah (BNPB )

TatarMedia.ID - Banjir rendam tujuh desa di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, mulai berangsur surut, Kamis (25/07/2024).

Meski telah berangsur surut, sejumlah warga terdampak banjir masih bertahan di tenda pengungsian.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan pada BNPB, Abdul Muhari, dalam laporannya menyebutkan, data yang  diterima BNPB hingga Kamis (25/7) siang tadi, warga terdampak banjir mencapai 1.726 jiwa.

Baca Juga: Potensi Banjir Lahar Dingin Gunung Ibu BNPB Siapkan Sistem Peringatan Dini

"Warga terdampak ini mengungsi di delapan pos pengungsian," ungkap Abdul Muhari, Kamis (25/07/2024).

Banjir melanda 7 desa di Halmahera Tengah sejak Minggu (21/7) lalu akibat meluapnya Kali Kobe dan pasang air laut di wilayah Halmahera Tengah.

7 desa terdampak di dua kecamatan terdampak meliputi Kecamatan Wea Tengah sebanyak lima desa dan Kecamatan Weda Utara dua desa.

Baca Juga: Banjir di Kabupaten Gorontalo 3871 Warga Terdampak

Desa terdampak banjir diantaranya Desa Lililef Waibulan, Desa Lukulamo, Desa Kulo Jaya, Desa Woejerana, Desa Woekob, Desa Sagea, dan Desa Kia.

"Kondisi mutakhir berdasarkan laporan yang di terima dari BPBD Kabupaten Halmahera Tengah, ruas Jalan Weda Patani yang sempat tidak bisa dilalui kendaraan, per Kamis (25/7) siang sudah dapat dilalui baik oleh roda dua maupun empat,"  papar Muhari.

Lanjut Muhari, tim gabungan masih melakukan pendataan rumah terdampak, melakukan penanganan darurat, serta memenuhi kebutuhan pengungsi.

Baca Juga: Penjelasan BMKG Terkait Rangkaian Gempabumi Kuningan Akibat Sesar Ciremai

Menyusul bencana ini, pemerintah setempat menetapkan status tanggap darurat di Kabupaten Halmahera Tengah terhitung mulai 21 Juli hingga 5 Agustus 2024.

"Kabupaten Halmahera Tengah sendiri termasuk wilayah yang rawan terhadap banjir. Kajian inaRISK mengidentifikasi sebanyak 8 kecamatan memiliki indeks bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi dan luas risiko mencapai 13.250 hektare." pungkasnya.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dian Syahputra Pasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X