Berawal Dari Masjid Hingga ke Mancanegara : Kisah Sukses UMKM Bambu di Bandung Berkat Dukungan BRI

Photo Author
- Minggu, 8 September 2024 | 09:51 WIB
Umkm kreatif dari Bandung ini mengubah bambu menjadi gitar dan alat musik lainnya, dan sukses berkat dukungan dari BRI
Umkm kreatif dari Bandung ini mengubah bambu menjadi gitar dan alat musik lainnya, dan sukses berkat dukungan dari BRI

TatarMedia.ID Bandung - Inspirasi yang datang secara tiba-tiba bisa menjadi kunci untuk memulai usaha yang sukses. Ini adalah pengalaman Adang, seorang pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari Bandung, yang berhasil memanfaatkan bambu untuk menciptakan berbagai produk kerajinan dan makanan yang kini dikenal hingga ke mancanegara.

Inspirasi Adang muncul pada malam 30 April 2011 saat ia sedang bersila di masjid. Melihat bilah-bilah bambu di sekitar tempat ibadah, ia terinspirasi untuk membuat biola dari bambu setelah menonton tayangan orkestra di televisi.

Walaupun Adang tidak bisa memainkan alat musik, ide ini membawanya menuju dunia usaha baru yang akhirnya membantu mengangkatnya dari kebangkrutan sebelumnya.

Dengan modal pribadi, Adang mulai mempelajari bambu dan melakukan berbagai eksperimen.

“Saya pernah berjalan kaki ke Kota Bandung hanya untuk belajar tentang bambu,” ungkap Adang dari kediamannya di Desa Cimareme, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.

Baca Juga: Lestarikan Warisan Budaya Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024

Pada tahun 2013, Adang berhasil menciptakan biola bambu pertamanya, diikuti oleh gitar dan bass bambu. Awalnya, ia memperoleh bambu dari kebun-kebun sekitar.

Usahanya mulai mendapatkan perhatian, dan Adang serta timnya diundang ke festival musik di Jakarta. Meski merasa minder, ia terkejut melihat booth mereka ramai dikunjungi pengunjung.

Olahan kerajinan dari bambu di Bandung Barat

Biola bambu pertama Adang terjual kepada seorang pembeli dari Jepang seharga Rp3,5 juta, sedangkan gitar bambunya terjual seharga Rp4 juta. Dengan total penjualan Rp7,5 juta, Adang mendapatkan suntikan modal yang diperlukan untuk melanjutkan usahanya.

Kini, Virage Awie, usaha kerajinan bambu yang dimulai Adang bersama seorang rekan, telah berkembang dan mempekerjakan lebih dari 200 orang, termasuk pekerja di kelompok usaha kuliner dan penyandang disabilitas.

Pemasaran produk Virage Awie meluas ke pasar internasional, dengan 90% pembeli alat musiknya berasal dari luar negeri, termasuk Jepang, India, Rumania, Jerman, Inggris, Singapura, dan Malaysia. "Kami sering diundang pameran oleh BRI, terakhir di Singapura, dan bertemu dengan banyak buyer," ujar Adang.

Baca Juga: Minimizu UMKM Binaan BRI yang Bawa Keunikan Dekorasi Alam di Pameran Kriyanusa 2024

Produk unggulan Virage Awie adalah alat musik bambu yang kini memiliki harga mulai dari Rp14 juta untuk gitar hingga Rp50 juta untuk drum bambu. Produk kuliner bambu, seperti mustofa rebung dan kerupuk daun bambu, mulai dipasarkan pada 2022-2023. Adang berharap usaha ini akan terus berkembang, memberikan manfaat, dan membantu orang lain.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aldi K

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X