Prosesi Ngaseuk di Kampung Adat Kasepuhan Cipta Mulya Sukabumi

Photo Author
- Sabtu, 19 Oktober 2024 | 15:43 WIB
Prosesi Ngaseuk di Kampung Adat Kasepuhan Cipta Mulya Sukabumi  (Rapik Utama )
Prosesi Ngaseuk di Kampung Adat Kasepuhan Cipta Mulya Sukabumi (Rapik Utama )

TatarMedia.ID - Calon Wakil Bupati Sukabumi nomor urut 02 Andreas hadiri prosesi tradisi Ngaseuk Sarikabumi di kampung adat Kasepuhan Cipta Mulya, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat.

Kasepuhan Cipta Mulya, Abah Hendrik mengungkapkan, tradisi Ngaseuk adalah sebuah proses pertanian padi yang dilakukan di darat (Huma) yang telah turun temurun dilakukan masyarakat adat kasepuhan Cipta Mulya.

"Jadi menanam padi di Kasepuhan Cipta Mulya hanya boleh dilakukan sekali dalam satu tahun.

Baca Juga: Pekan Kreasi Budaya Peringati Milangkala ke-3 Sanggar Seni Cengkok Wijayakusuma Nagrak Sukabumi

"Tradisi Ngaseuk merupakan bentuk adat istiadat yang bermakna penghormatan warisan para leluhur dan alam, termasuk ditambah kepercayaan kepada Dewi Sri atau Dewi Padi yang bersemayam atas hasil pertanian padi yang hanya ditanam satu tahun sekali," jelas Abah Hendrik.

Dijelaskan Abah Hendrik, terkait hanya satu kali waktu tanam dalam satu tahun, mengisyaratkan masyarakat Kasepuhan tidak mau merusak alam dan senantiasa menjaga kelestarian lingkungan.

"Kami percaya bahwa lahan pertanian membutuhkan waktu untuk pulih agar subur kembali, dimana setiap menjelang musim kemarau selalu dilaksanakan tradisi Ngaseuk Sarikabumi, setelah prosesi ngaseuk selesai selanjutnya dilaksanakan menanam padi," jelasnya.

Baca Juga: 7 Tradisi Unik Lebaran yang Nyaris Punah di Sukabumi, Nomor 6 Absurd

Calon Wakil Bupati Sukabumi, Andreas mengaku sangat terkesan dapat turut serta mendampingi Kasepuhan Cipta Mulya dalam melaksanakan pelestarian tradisi warisan pertanian leluhur yang masih diterapkan di Kampung Adat Kasepuhan Cipta Mulya.

"Setelah menyaksikan secara langsung prosesi Ngaseuk bersama Kasepuhan, bagi saya beragam makna dan aspirasi yang dapat kita jadikan sebagai wawasan pengetahuan dalam menjalani kehidupan, mohon doa supaya saya dapat mewujudkan harapan masyarakat kabupaten Sukabumi," ungkap Andreas usai prosesi Ngaseuk dilanjut acara botram (makan bersama) Kasepuhan dan masyarakat adat setempat.

Baca Juga: Seren Taun Kasepuhan Adat Sinar Resmi, Wayang Golek Giriharja 3 Sosialisasikan HCS Sukabumi 2024

Berdasarkan informasi Kasepuhan Beragam alat tradisional yang digunakan dalam prosesi tradisi Ngaseuk diantaranya Boboko (tempat nasi yang terbuat dari anyaman bambu). Alat Aseuk atau tongkat kayu berujung lancip yang dipakai untuk membuat lubang untuk binih padi, Kemudian Dupa, Daun Sirih, Panglay, Kementan, Jahe, Kunyit dan daun Seureuh.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dian Syahputra Pasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X