Hutan Bekas Tambang di Bogor Berhasil Pulih, Kerja Nyata KTH Bekerjasama Dengan BRI Menanam-Grow & Green

Photo Author
- Selasa, 19 November 2024 | 10:10 WIB
Hutan Bekas Tambang di Bogor Berhasil Pulih, Kerja Nyata KTH Bekerjasama Dengan BRI Menanam-Grow & Green (Promedia)
Hutan Bekas Tambang di Bogor Berhasil Pulih, Kerja Nyata KTH Bekerjasama Dengan BRI Menanam-Grow & Green (Promedia)

TatarMedia.ID - Rasman dan anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) Pabangbon di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor bertekad jaga alam dari kerusakan.

Mereka tersadar saat lahan yang memberi kehidupan saat ini mulai rusak akibat aktivitas tambang warga di Desa Malasari.

Awalnya Rasman merupakan bagian dari penambang. Dia baru sadar saat alam yang dirawat sejak zaman nenek moyang saat ini mengalami kerusakan akibat aktivitas yang dilakukannya.

Baca Juga: Candi Jiwa di Kawasan Percandian Batujaya, Benarkah Peninggalan Kerajaan Tertua di Jawa Barat

Kesadaran itu kemudian membuat Rasman berhenti jadi penambang dan berganti mata pencaharian sebagai petani. Rasman bertekad ingin mengobati hutan yang selama ini telah dirusaknya.

"Kami dulu bagian dari penambangan di hutan. Sekarang kami sadar bahwa hutan di wilayah kami semakin rusak sehingga perlu kembalikan lagi fungsinya," ungkap Rasman, Selasa (19/11).

Bekerja keras lebih dari setahun terakhir, upaya Rasman dan kelompok tani hutan mulai membuahkan hasil.

Baca Juga: Hutan Mangrove Karangsong, Destinasi Liburan Alami dengan Eksotisme Alam yang Unik

Upaya Rasman merangkul para warga melepas pekerjaan penambang cukup berhasil. Salah satunya dengan memanfaatkan peluang dari pemerintah melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial pada Kawasan Hutan dengan Pengelolaan Khusus.

Aturan ini juga semakin diperkuat dengan lahirnya Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2023 tentang Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial.  Melalui perhutanan sosial ini, Rasman dan anggota KTH Pabangbon akhirnya berhasil mendapat kesempatan mengelola 150 hektar lahan. Total kini terdapat 167 orang anggota tergabung dalam KTH.

Ketika semua harapan mulai berjalan, Rasman mengakui kelompok yang dipimpinnya memiliki keterbatasan pengetahuan terkait tanaman. Sampai akhirnya mereka bertemu dengan Yayasan Bakau Manfaat Universal (BakauMU) bersama BRI Peduli.

Baca Juga: KPR BRI Property Expo 2024 di PIK 2 Tawarkan Promo dan Berbagai Keuntungan Maksimal

Berkolaborasi dengan BRI Peduli dan Yayasan BakauMU, KTH Pabangbon semakin bertumbuh dan memiliki kegiatan usaha yang lebih terorganisir.

Kehadiran BRI dan BakauMU tidak hanya memberikan bantuan, keduanya juga terjun langsung memberikan edukasi dan pendampingan setiap harinya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dian Syahputra Pasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X