Hulwia Malik, sebagai edukator dari Gibbonesia menambahkan bahwa kegiatan yang diselenggarakan ini sejalan dengan tema dari Hari Owa Sedunia 2024.
"Melalui kolaborasi ini diharapakan masyarakat semakin mengetahui dan sadar akan keberadaan owa di sekitar kita. Mengingat owa punya peran penting menjaga ekosistem hutan, maka jika kita bisa menjaga owa, owa juga akan menjaga hutan kita. Hal itu tentunya sama seperti tema dari Hari Owa Sedunia tahun ini yakni The Guardian of The Forest atau owa si penjaga hutan," pungkasnya.
Baca Juga: Kok Bisa! Macan Tutul Masuk Kawasan Perkampungan di Sukabumi
Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, namun kekayaan alam ini juga menghadapi ancaman besar. Salah satu spesies yang berada di ambang kepunahan adalah owa (Hylobatidae).
Di Indonesia, terdapat 9 spesies owa yang terancam punah, antara lain: owa siamang (Symphalangus syndactylus), owa Jawa (Hylobates moloch), owa ungko (Hylobates agilis), owa jenggot putih (Hylobates albibarbis), owa serudung (Hylobates lar), owa kelawat (Hylobates muelleri), owa kelempiau utara (Hylobates funereus), dan owa kelempiau barat (Hylobates abbotti).
Baca Juga: Babi Hutan Seruduk Motor dan Warung Bakso di Parungkuda Sukabumi 3 Tim Pemburu Diturunkan
Ke 9 owa ini terancam oleh berbagai ancaman seperti deforestasi, perdagangan satwa ilegal, perburuan dan fragmentasi habitat. Namun, upaya konservasi oleh beberapa organisasi dan lembaga konservasi telah berupaya untuk melindungi owa melalui berbagai program, seperti rehabilitasi dan pelepasliaran, penelitian dan monitoring serta kampanye kesadaran publik.(*/
Artikel Terkait
Kok Bisa! Macan Tutul Masuk Kawasan Perkampungan di Sukabumi
Pemancing Diterkam Buaya di Sungai Nyirih Bangka Selatan
Babi Hutan Seruduk Motor dan Warung Bakso di Parungkuda Sukabumi 3 Tim Pemburu Diturunkan
Macan Tutul Menghantui Warga Ciemas Sukabumi
Penangkaran 80 Ekor Buaya di Cianjur Jebol Baru Tertangkap 5 Disekitar Pemukiman Warga