Ratusan Jiwa Terisolir di Desa Bojongsari Jampangkulon, Akses Jalan Terputus Bantuan Tidak Bisa Masuk

TatarMedia.ID - Setidaknya 150 keluarga di Kampung Pangimpunan, Desa Bojongsari, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi terisolir.

Pasalnya, akses jalan menuju kawasan kampung tersebut terputus akibat longsor pada Rabu (04/12/2024) lalu.

Hal tersebut dibenarkan Camat Jampangkulon, Dading. Menurutnya cuaca ekstrem hujan dengan intensitas tinggi pada Selasa dan Rabu lalu berdampak longsor di beberapa titik wilayahnya.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Tinjau Lokasi Bencana di Sukabumi, Ini Pesan Wapres

"Salah satu wilayah terdampak adalah Kampung Pangimpunan, Desa Bojongsari, seluruh aktivitas warga, termasuk anak sekolah terhambat akibat akses jalan satu-satunya terputus total dan sama sekali tidak bisa dilalui kendaraan roda empat," ungkap Dading kepada TatarMedia.ID, Jumat (06/12/2024).

Masih kata Dading, pihaknya cukup kesulitan untuk bisa menjangkau wilayah yang terisolir selama dua hari terakhir itu.

"Situasi ini membuat kami kesulitan menjangkau lokasi, terlebih kampung ini berada di perbatasan dengan Kecamatan Cibitung dan Kalibunder," samgung Dading.

Baca Juga: Hujan Deras dan Longsor di Jampangkulon Sukabumi, 15 Rumah Rusak dan 40 KK Mengungsi

Lebih jauh menurut Dading, selain akses jalan terputus hingga menghambat penyaluran bantuan kebencanaan, dampak lain dialami warga kampung Pangimpunan adalah terkendalanya pasokan listrik dan minimnya sinyal telekomunikasi.

"Saat ini warga terdampak sangat membutuhkan bahan pokok seperti beras, sembako, karpet, dan selimut. Yang pasti penyaluran bantuan masih terhambat, namun kami terus berupaya mencari cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut," ungkap Dading.

Masih kata Dading, kondisi penanganan sementara pemerintah bersama tim relawan terus berupaya keras melakukan upaya perbaikan sementara akses jalan menuju Kampung Pangimpunan.

Baca Juga: Banjir dan Pergerakan Tanah di Pabuaran Sukabumi 1 Korban Diduga Meninggal Dunia 470 Keluarga Mengungsi

"Sekarang hanya dapat dilalui kendaraan roda dua, sehingga kendala proses evakuasi serta pendistribusian bantuan harus dilakukan secara manual," terangnya lagi.