TatarMedia.ID - Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat melakukan kunjungan kerja ke Pos Komando utama bencana banjir, pergerakan tanah, longsor dan angin kencang di Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi, Senin (09/12/2024).
Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat, Rizaldi D Priambodo kepada awak media mengatakan, kunjungannya di Posko bencana dalam rangka mendorong penanganan bencana di Kabupaten Sukabumi.
"Kami dari Komisi IV yang membidangi infrastruktur ingin tahu dampak bencana kerusakan yang ditimbulkan seperti berapa ruas jalan , jembatan yang rusak dan jumlah rumah yang rusak berat, sedang dan ringan.
Baca Juga: Pemerintah Pastikan Bantuan Rumah Rusak Dampak Bencana di Sukabumi Ini Mekanismenya
"Semua ini akan kita hitung dampak anggaran berapa, semua akan kita pelajari yang nanti kita kawal penggunaan anggaran mitigasi tanggap darurat bencana ini," ungkap Rizaldi kepada TatarMedia.ID, Senin (9/12).
Lebih jauh menurut Dia, kejadian bencana yang berdampak banyak kerusakan di Sukabumi selanjutnya akan dijadikan bahan kajian dan pembelajaran.
Rizaldi memastikan Komisi IV DPRD Jawa Barat senantiasa berkomitmen mengawal pembangunan pasca bencana.
Baca Juga: 10 Korban Meninggal Dunia, Update Data Lengkap Dampak Bencana Sukabumi Dalam Seminggu Terakhir
"Dari bencana ini kedepannya pembangunan di provinsi jawa barat akan kita jadikan sebagai dasar khususnya bilamana cuaca ekstrem berdampak bencana bisa diminimalisir," tegasnya.
Lanjut Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat, pihaknya akan mengawal Dinas SDA Jabar dalam rencana pembangunan sodetan sungai Cidolog guna menekan potensi meluapnya debit air ke pemukiman warga masyarakat.
"Jadi tentang program sodetan sungai Cidolog, sekali lagi saya sampaikan bahwa tujuan dari kunjungan kerja diantaranya untuk meneliti bencana, selain dampak kita juga ingin mengetahui sumber bencana ini dari apa.
Baca Juga: Jenazah Bocah 8 Tahun Dievakuasi Setelah 4 Hari Tertimbun Longsor di Jalan Palabuhanratu - Kiaradua
"Apakah karena cuaca ekstrem kemudian hujan selama tiga hari menjadikan air sungai meluap juga air laut juga tinggi. Nah hal ini yang perlu kita pelajari, untuk menjawab hal ini tidak bisa dengan satu dua kali kunjungan saja," terangnya.
Artikel Terkait
BMKG : Antisipasi Potensi Cuaca Ekstrem Selama Nataru, Minta Masyarakat Peka Informasi
Jenazah Bocah 8 Tahun Dievakuasi Setelah 4 Hari Tertimbun Longsor di Jalan Palabuhanratu - Kiaradua
5 Warga Simpenan Meninggal Dunia Tertimbun Longsor, Ruas Jalan Palabuhanratu - Kiaradua Sempat Terputus Mulai Bisa Diakses Sore Ini
10 Korban Meninggal Dunia, Update Data Lengkap Dampak Bencana Sukabumi Dalam Seminggu Terakhir
Pemerintah Pastikan Bantuan Rumah Rusak Dampak Bencana di Sukabumi Ini Mekanismenya