TatarMedia.ID - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika berhasil memasang alat pemantau Tsunami terbaru di wilayah Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Alat ini bertujuan untuk meningkatkan sistem peringatan dini terhadap potensi Tsunami yang dapat membahayakan warga di daerah pesisir.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam keterangan persnya mengatakan, pemasangan alat pemantau tsunami tersebut merupakan bagian dari upaya BMKG dalam memperkuat sistem mitigasi bencana di wilayah rawan gempa dan tsunami.
Baca Juga: Gempabumi Magnitudo 4,7 Guncang Sulawesi Pusat Gempa di Darat
"Dengan alat ini, kami dapat memberikan informasi lebih cepat dan akurat kepada masyarakat terkait potensi tsunami, sehingga tindakan evakuasi dapat dilakukan lebih efektif," ungkap Dwikorita Karnawati, Kamis (27/02).
Alat yang dipasang di Pelabuhan Saiyong - SYBSI ini menggunakan teknologi modern untuk mendeteksi perubahan permukaan laut yang dapat memicu tsunami.
Data yang diterima akan segera dianalisis oleh BMKG dan disebarkan ke masyarakat melalui sistem peringatan dini yang terintegrasi dengan instansi terkait.
Baca Juga: Kasus Korupsi Pertamina Tidak Hanya Rugikan Negara Oplosan Pertamax Dapat Merusak Mesin Kendaraan
Wilayah Banggai Kepulauan merupakan daerah yang rawan terhadap gempa bumi, dan keberadaan alat pemantau tsunami ini diharapkan bisa membantu dalam mengurangi risiko bencana yang dapat timbul.
BMKG imbau masyarakat untuk selalu mengikuti informasi dan peringatan yang diberikan oleh pihak berwenang terkait potensi ancaman tsunami.
Pemasangan alat pemantau ini mendapatkan sambutan positif dari berbagai pihak, terutama dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat yang selama ini merasa khawatir akan ancaman bencana alam.
Baca Juga: Berteduh di Saung, 2 Warga Sukabumi Tewas Disambar Petir di Kertajaya
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banggai Kepulauan, Saprin K. Pitter, berharap, dengan alat pemantau ini masyarakat dapat lebih waspada terhadap potensi bencana tsunami serta dapat meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh bencana tersebut.
Artikel Terkait
Gempa Terkini Pangandaran, BMKG : Jenis Gempabumi Dangkal Akibat Aktivitas Sesar Aktif Dasar Laut
Dipotong 50 Persen, Anggaran BMKG Kini Tinggal Rp1,4 Triliun dari Rp2,8 Triliun
Dikhawatirkan Terganggu, Kepala BMKG Pastikan Anggaran Pengelolaan Gempa dan Tsunami Aman
Gempa Terkini Magnitudo 4,5 Guncang Dompu NTB, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Pencurian dan Pengrusakan Alat Monitoring Gempa dan Tsunami Milik BMKG