TatarMedia.ID - Tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur masih berada pada Level IV (Awas).
Namun demikian, masyarakat maupun wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 km dan sektoral barat-timur laut sejauh 7 km dari pusat erupsi.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, dalam keterangannya menjelaskan, pada periode 21 Mei pukul 12.00 WITA hingga 22 Mei pukul 12.00 WITA Gunung Lewotobi Laki-laki tidak mengalami erupsi, hanya memperlihatkan asap berwarna putih di sekitar kawah dengan ketinggian 200-800 meter di atas puncak.
Baca Juga: Siapa Iwan Setiawan Lukminto? Sosok Eks Bos Sritex yang Ditangkap Kejaksaan Agung
"Suara gemuruh sudah tidak terdengar begitu juga sinar api sudah tidak tampak," jelas Wafid, Kamis (22/05).
Masih kata Wafid, Rekaman kegempaan yang terjadi pada rentang waktu tersebut adalah 4 kali gempa Hembusan, 10 kali gempa Harmonik, 18 kali gempa Vulkanik Dalam, dan 5 kali gempa Tektonik Jauh.
"Dari data kegempaan terlihat indikasi penurunan aktivitas permukaan, namun suplai dari kedalaman masih terlihat yang ditandai dengan peningkatan gempa Vulkanik Dalam. Sementara itu data tiltmeter menunjukkan tidak adanya tekanan dari dalam yang menyebabkan permukaan gunung api mengalami inflasi/terangkat," jelasnya.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Disertai Suara Gemuruh dan Dentuman
Hasil visual drone terlihat adanya material lava pada dasar kawah G. Lewotobi Laki-laki.
"Apabila terjadi erupsi yang membongkar lava maka akan bersifat eksplosif dengan energi yang besar," jelasnya.
Hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan bahwa aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki masih tergolong tinggi. Oleh karena itu, tingkat aktivitas gunung ini masih ditetapkan pada Level IV (Awas).
Baca Juga: Situ Cileunca: Destinasi Ideal untuk Liburan Keluarga dan Petualangan Outdoor
Masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, khususnya pada daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, seperti di Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen.
Warga terdampak hujan abu dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan.(*)
Artikel Terkait
Gunung Ibu 4 Kali Erupsi Terjadi Muntahan Abu dan Lava Pijar Hingga Suara Gemuruh
Gunung Merapi Muntahkan Lava dan Awan Panas, Inilah Peringatan Dari BPPTKG
Erupsi Gunung Ibu, Terjadi Lontaran Lava Pijar Hingga 2 KM
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi Kolom Abu Letusan Mencapai 5,5 KM
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Disertai Suara Gemuruh dan Dentuman