TatarMedia.ID - Kurban yang dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Adha dan hari-hari Tasyriq, bukan hanya sekadar ritual penyembelihan hewan, melainkan sebuah manifestasi ketakwaan, kepedulian sosial, dan penghambaan diri kepada Allah SWT.
Ibadah kurban sendiri mengacu pada kisah Nabi Ibrahim AS yang dengan tulus dan tanpa ragu bersedia mengorbankan putranya, Ismail AS, atas perintah Allah SWT.
Namun, Allah mengganti kurban tersebut dengan seekor domba, menunjukkan bahwa yang diuji adalah ketulusan dan ketaatan Ibrahim, bukan kematian Ismail.
Baca Juga: 6 Tips Jitu Membeli Kambing Terbaik untuk Kurban Idul Adha
Dari kisah ini, makna utamanya adalah penyerahan diri dan ketaatan total kepada kehendak Allah SWT. Ini adalah simbol kesediaan seorang hamba untuk mengorbankan apa pun yang paling dicintai, demi menggapai ridha-Nya.
Bukan hanya materi, namun juga ego, kesombongan, atau bahkan hal-hal duniawi yang mengikat hati. Selain itu, kurban juga bermakna syukur atas nikmat dan karunia Allah SWT.
Dengan berkurban, seorang Muslim menunjukkan rasa terima kasihnya atas segala rezeki dan kehidupan yang telah diberikan.
Ibadah ini mengandung banyak hikmah, baik dalam dimensi spiritual maupun sosial kemasyarakatan:
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Ini Ide Masakan Daging Qurban Selain Disate
1. Meningkatkan Ketakwaan dan Keimanan
Melaksanakan qurban menumbuhkan rasa taat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ini adalah bentuk manifestasi iman bahwa setiap perintah-Nya adalah kebaikan bagi hamba-Nya, meskipun terkadang terasa berat. Kesiapan berkorban menunjukkan tingkat keimanan seseorang.
2. Memupuk Rasa Solidaritas dan Kepedulian Sosial
Dagingnya dibagikan kepada fakir miskin, kaum dhuafa, tetangga, dan kerabat. Aspek ini menjadi inti dari dimensi sosial qurban. Ia mengajarkan kita untuk berbagi rezeki dan merasakan penderitaan sesama.
Baca Juga: Bolehkah Gabungkan Puasa Tarwiyah dan Arafah dengan Qadha Ramadhan? Ini Hukumnya!
3. Mensucikan Harta dan Jiwa
Dengan berkurban, sebagian harta yang kita miliki dikeluarkan untuk jalan Allah. Ini berfungsi sebagai pembersih harta dari hak-hak orang lain, dan mensucikan jiwa dari sifat kikir atau serakah.
4. Menghidupkan Sunnah Nabi Ibrahim AS
Qurban adalah cara untuk menghidupkan kembali sunnah dan teladan Nabi Ibrahim AS dalam hal ketulusan, kesabaran, dan ketaatan kepada Allah SWT.
Artikel Terkait
Siap-siap! Libur Idul Adha 2025 Hadirkan Long Weekend Empat Hari
Jangan Lewatkan! Ini 5 Hadits yang Menjelaskan Betapa Istimewanya Puasa Arafah
Panduan Lengkap Puasa Tarwiyah: Waktu, Niat, dan Keistimewaannya
Bolehkah Gabungkan Puasa Tarwiyah dan Arafah dengan Qadha Ramadhan? Ini Hukumnya!
Jelang Idul Adha, Ini Ide Masakan Daging Qurban Selain Disate
6 Tips Jitu Membeli Kambing Terbaik untuk Kurban Idul Adha