Pertemuan Prabowo–Putin, Seskab Teddy Soroti Sejarah Diplomatik Indonesia-Rusia

Photo Author
- Jumat, 20 Juni 2025 | 22:18 WIB
Seskab Teddy Dampingi Presiden Prabowo Bertemu Putin, Kenang Momen Setahun Lalu di Moskow
Seskab Teddy Dampingi Presiden Prabowo Bertemu Putin, Kenang Momen Setahun Lalu di Moskow

TatarMedia.ID – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya turut serta dalam kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia.

Melalui unggahan di media sosial pribadinya pada Jumat (20/6/2025), Teddy mengenang momen saat mendampingi Prabowo bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin satu tahun yang lalu.

Dalam unggahan tersebut, Teddy menyampaikan refleksi dari pertemuan di Istana Kremlin, Moskow, pada tahun 2024 silam, ketika Prabowo masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan baru saja terpilih sebagai Presiden RI.

Baca Juga: Pesona Curug Bentang, Air Terjun dengan Kisah Legenda di Subang dan Bandung

“Setahun yang lalu, di Istana Kremlin, Moskow, saat Presiden Prabowo masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan mengunjungi Rusia sebagai Presiden Terpilih,” tulis Teddy dalam unggahan fotonya.

Kini, dalam kunjungan resmi sebagai Presiden, Prabowo kembali bertemu dengan Putin di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg. Pertemuan itu disebut menjadi bagian penting dalam memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Federasi Rusia.

“Berada di antara dua pemimpin besar dunia, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Vladimir Putin,” tulis Teddy dalam keterangannya.

Baca Juga: Sultan! Inilah Kekayaan Irwan Mussry, Dalang di Balik Mewahnya Pernikahan Al Ghazali

Dalam narasinya, Teddy juga mengingatkan kembali peran historis Rusia (dahulu Uni Soviet) dalam mendukung perjuangan dan pembangunan Indonesia pasca-kemerdekaan.

Seskab menyoroti peran Rusia saat membantu Indonesia dalam perebutan Irian Barat, serta dukungan Soviet dalam pembangunan infrastruktur olahraga nasional.

Teddy menyebut, Stadion Luzhniki di Moskow menjadi inspirasi Presiden Soekarno dalam pembangunan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada tahun 1960.

“Kompleks olahraga Senayan yang kini dikenal sebagai GBK juga merupakan hasil kolaborasi antara Indonesia dan Uni Soviet. Saat itu, Soviet mengirim tim arsitek dari Technoexport ke Jakarta dan memberikan pinjaman lunak untuk membangun sarana olahraga nasional tersebut,” ungkapnya.

Baca Juga: KLHK Tinjau Pengelolaan Sampah RDF di TPA Cimenteng Cikembar Sukabumi Sebelum Diresmikan Menteri

Teddy menekankan bahwa mengenang sejarah bukan sekadar nostalgia, melainkan bagian dari penghormatan terhadap perjalanan hubungan bilateral yang panjang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Aldi K

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X