Jadi Google Doodle Hari Ini, Berikut Sejarah Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional

Photo Author
- Rabu, 5 November 2025 | 20:39 WIB
Sejarah Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional  (puspita)
Sejarah Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (puspita)

TatarMedia.ID - Setiap tanggal 5 November, Indonesia memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN), sebagai momentum untuk menghargai dan menjaga keanekaragaman hayati bangsa.

Kata “puspa” dari Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional ini sendiri bersumber dari bahasa Sanskerta, yang berarti flora atau tumbuhan, sementara “satwa” merujuk pada fauna atau hewan.

Dengan demikian, Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional bukan sekadar tanggal di kalender, melainkan panggilan bagi masyarakat untuk mengenali, mencintai, dan turut serta dalam pelestarian flora dan fauna Indonesia yang memiliki nilai ekologis tinggi.

Baca Juga: 5 Tanaman Herbal untuk Kecantikan, Rahasia Alami Kulit dan Rambut Sehat

Sejarahnya, HCPSN pertama kali dicanangkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1993 yang ditetapkan oleh Soeharto.

Lewat kebijakan tersebut, pemerintah menetapkan tiga jenis satwa sebagai simbol nasional: Komodo (daratan), Ikan Siluk Merah (perairan), dan Elang Jawa (udara).

Tidak hanya itu, tiga jenis bunga pun mendapatkan penetapan sebagai puspa nasional: Melati (puspa bangs­a), Anggrek Bulan (puspa pesona), dan Padma Raksasa (puspa langka).

Tujuan utama peringatan ini adalah untuk meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab bersama terhadap pelestarian tumbuhan dan hewan, membangun kesadaran bahwa puspa dan satwa bukanlah sekadar elemen alam yang bisa diabaikan, tetapi bagian penting dari kehidupan manusia.

Baca Juga: Jelajah Dunia Bawah Tanah di Gua Jomblang Terdapat Konservasi Tumbuhan Purba dan Cahaya Alami yang Menakjubkan

Melalui kampanye, pendidikan, dan kegiatan publik, HCPSN ingin mengajak masyarakat luas untuk aktif berkontribusi menjaga habitat, komunitas, dan keanekaragaman hayati Indonesia.

Di tengah berbagai tantangan seperti perubahan habitat dan kerusakan lingkungan, peringatan ini muncul sebagai pengingat bahwa kekayaan alam kita, baik puspa maupun satwa, memerlukan perhatian dan aksi nyata dari kita semua.

Dengan demikian, setiap individu bisa memainkan peran: mulai dari pengenalan flora dan fauna di lingkungan sekitar, hingga mendukung upaya konservasi yang lebih luas.

Baca Juga: Gak Hanya Whiskas! Ini 6 Alternatif Menu Makan Sehat untuk Kucing Kesayangan

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Aldi K

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X