TatarMedia.ID - Gempabumi tektonik berkekuatan Magnitudo 7,2 terjadi di laut Banda.
Hingga pukul 13.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 3 kali aktivitas gempa susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar M 5,6.
BMKG melaporkan gempabumi yang terjadi pukul 11.52.53 WIB ini memiliki parameter update dengan magnitudo 7,1.
Baca Juga: Kondisi Terkini Gunung Dukono Halmahera Erupsi Status Waspada
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami pada BMKG, Dr. Daryono, menyebut episenter gempa terletak pada koordinat 6,15° Lintang Selatan dan 129,96° Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 255 Km arah Barat Laut Tanimbar, Maluku, pada kedalaman 45 km.
Lebih lanjut Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan (kerak bumi) di dasar Laut Banda.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip.
Baca Juga: Gempa Sumbawa NTB Tidak Berpotensi Tsunami
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Saumlaki dengan skala intensitas IV-V MMI, daerah Banda dengan skala intensitas IV MMI, daerah Damer dan Kisar dengan skala intensitas III MMI, daerah Ambon dengan skala intensitas II MMI.
"Hasil monitoring muka laut menunjukkan bahwa gempabumi ini memicu terjadinya tsunami minor yang terpantau di Damar dengan ketinggian 39 cm, sementara di Banda hanya 8 cm," terang Daryono.
Hingga pukul 13.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 3 kali aktivitas gempabumi susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar 5,6.
Meski memicu Tsunami Minor masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.(*)