TatarMedia.ID - Dalam kunjungan kenegaraan yang signifikan, Presiden Republik Persatuan Tanzania, Samia Suluhu Hassan, bertemu dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo, di Istana Kepresidenan Bogor pada Kamis (25/01/2024).
Pertemuan ini tidak hanya mengukuhkan hubungan bilateral keduanya, tetapi juga membuka peluang untuk kerjasama baru yang menjanjikan.
Pertemuan bilateral tersebut menciptakan instigasi positif dalam hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tanzania.
Baca Juga: Pengakuan Ibu Hamil Saat Detik-detik Longsor Terjang 12 Rumah di Cibadak Sukabumi
Presiden Joko Widodo dan Presiden Samia Suluhu Hassan menandatangani empat nota kesepahaman (MoU) yang mencakup sektor pertanian, ekonomi biru, pembangunan kapasitas diplomatik, dan sektor mineral.
Dalam konferensi pers bersama, Presiden Joko Widodo menyampaikan kegembiraannya atas penguatan persahabatan antara kedua negara.
Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa hubungan persahabatan antara Tanzania dan Indonesia terus mengalami peningkatan, dan keduanya setuju untuk memperkuat persahabatan tersebut melalui kerjasama nyata di berbagai sektor.
Baca Juga: Pengakuan Mencekam Saat Rumah dan 6 Motor Terkubur Longsor di Cibadak Sukabumi
Fokus utama pembicaraan adalah investasi, dengan Tanzania mengajak investor Indonesia untuk menanamkan modalnya di berbagai bidang.
Presiden Samia Suluhu Hassan menyoroti kepada sektor swasta bahwa waktu yang paling ideal untuk berinvestasi di Tanzania seharusnya sudah dua tahun lalu.
Meski begitu, saat yang paling baik kedua adalah sekarang.
Sebagai sorotan, kerjasama dalam sektor energi menjadi bagian penting. PT Pertamina, perusahaan energi Indonesia, memperkuat kolaborasi di Blok Gas Mnazi Bay, termasuk pelatihan untuk karyawan Tanzania Petroleum Development Company (TPDC).
Baca Juga: Longsor Timbun Belasan Rumah di Sukabumi 53 Pengungsi Mulai Terserang Sakit
Negosiasi antara Medco Energy untuk kerjasama di LNG dan rencana investasi PT Surya Esa Perkasa di sektor pupuk juga menjadi agenda utama.