TatarMedia.ID - Sejak menjelang Pemilu 2024 terjadi lonjakan harga beras yang cukup siginifikan di wilayah Kabupaten Sukabumi.
Pasca Pemilu 14 Februari lalu, bukannya turun, harga beras di seluruh Pasar Sukabumi malah semakin meroket.
Untuk menekan lonjakan harga beras, Pemerintah Kabupaten Sukabumi menggelar operasi 'Pasar Murah'.
Baca Juga: Harga Beras di Sukabumi Melonjak Naik Pasca Pemilu 2024
Operasi Pasar Murah ini akan digelar Pemkab Sukabumi di pusat Ibukota Alun-alun Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (19/02/2024) besok.
Dalam Operasi Pasar Murah ini, Pemerintah melalui instansi terkait menjual beras harga murah jauh dari harga pasar. Hal tersebut dibenarkan Camat Palabuhanratu, Ali Iskandar.
"Benar, Senin 19 Februari besok akan ada Operasi Pasar Murah di Alun-alun Palabuhanratu. Acaranya akan dimulai pukul 07.30 WIB sampai dengan selesai," ungkap Ali Iskandar, Minggu (18/02).
Baca Juga: Jelang Pemilu Harga Beras Melonjak Naik 30 Persen, Makan Diatur 1 Kali Sehari
Lanjut Ali Iskandar, Operasi Pasar Murah ini sebagai salah satu bentuk upaya Pemerintah Daerah dalam menekan harga beras di pasaran.
"Pertama memasuki bulan Ramadan, selanjutnya sudah menjadi fenomena nasional harga beras premium maupun medium semakin tidak terkendali dan itu kemudian menyebabkan inflasi," ungkap Ali Iskandar.
"Tim Inflasi Daerah terus berupaya sekuat tenaga agar harga harga bisa dikendalikan, inflasi sekarang penyebab utama karena kenaikan harga beras dan minyak goreng," sambung Dia.
Baca Juga: Bawaslu Endus 19 Permasalahan Selama Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
Khusus untuk menekan harga beras di wilayah Kabupaten Sukabumi, sambung Ali Iskandar, atas arahan Bupati Sukabumi operasi Pasar Murah ini dilaksanakan untuk memutus mata rantai distribusi sehingga harga beras dijual dengan harga eceran terendah Bulog.
"Dalam Operasi Pasar Murah ini masyarakat bisa mendapat beras dengan harga murah yakni hanya Rp 10.600 perkilogram atau paket 5 kilogram dengan harga Rp 53.000," ungkap Ali Iskandar.