TatarMedia.ID - Harga beras melambung tinggi pasca perhelatan Pemilu 2024 di wilayah Kabupaten Sukabumi.
Harga beras jenis premium melompat naik dari harga normal, kenaikan ini terjadi merata di seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi.
Hal ini dibenarkan Koordinator Unit Pasar Parungkuda, Usep Rustandi, saat dikonfirmasi TatarMedia.ID hari ini.
Baca Juga: Musim Buah Manggis di Sukabumi Cek Harganya
"Harga beras premium dari harga normal Rp 12 ribu perkilogram sekarang mencapai Rp 17 hingga Rp 18 ribu perkilogram," ungkap Usep Rustandi, Senin (19/02/2024).
Meski terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan, namun Usep memastikan jika ketersediaan stok beras di pasar Parungkuda relatif aman.
"Dari 10 Pedagang khusus beras
masih aman, stok masih ada tidak sampai langka meski untuk harga terjadi
kenaikan yang signifikan," ungkapnya.
Baca Juga: 50 Nama Bakal Calon DPRD Kabupaten Sukabumi Raihan Suara Terbesar Saat Ini
Dengan lonjakan harga yang tidak menentu, lanjut Usep, para pedagang di Pasar Parungkuda enggan menyetok beras dalam jumlah banyak.
"Stok hanya antara 2-3 ton, menurut informasi para pedagang khawatir bila menyetok banyak harga beras kembali turun," tukasnya.
Terkait upaya untuk menekan lonjakan harga sembako khususnya beras di pasaran, Unit Pasar mengaku masih menunggu intruksi dari instansi terkait.
Baca Juga: Operasi Pasar Murah di Palabuhanratu Jual Beras Rp 10 Ribu Perkilogram
"Perihal program pasar sembako murah sementara menunggu kabar dari Muspika dan Dinas, kapasitas kami hanya memantau lalu melaporkan hasil monitor harga-harga berbagai macam komoditi sembako di pasar," terang Usep.
Ditambahkan Usep, terkait program Bulog tentang stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) khususnya bagi pedagang beras tampaknya masih terkendala oleh berkas verifikasi persyaratan, serta kelengkapan administrasi NIB dan NPWP.