TatarMedia.ID - Gunung Ruang di wilayah Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara, mulai mengalami penurunan tingkat aktivitas.
Gunung Ruang turun peringkat dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga) diberlakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mulai hari ini, Senin (22/04/2024).
Gunung Ruang merupakan gunung api tipe strato dan memiliki ketinggian puncak 725 m diatas permukaan laut (dpl) dan membentuk satu pulau tersendiri terpisah dengan pulau lainnya.
Baca Juga: Gempa Terkini Jawa Timur Disusul 2 Kali After Shock
Gunung Ruang diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) yang berlokasi di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara.
Sejarah erupsi Gunung Ruang tercatat sejak 1808 memiliki interval erupsi berkisar antara 1 hingga 30 tahun.
Erupsi terakhir gunung api ini terjadi pada 2002, yakni erupsi eksplosif
disertai awan panas mengakibatkan kerusakan lahan dan pemukiman serta mengharuskan pengungsian penduduk.
Baca Juga: Inalilahi 2 Korban Tewas Tersambar Petir di Sukabumi
Perkembangan terakhir aktivitas Gunung Ruang hasil pengamatan visual tanggal 22 April 2024 pukul 00.00 – 06.00 WITA teramati kolom hembusan gas berwarna putih tebal dan tinggi maksimal 250 meter dari puncak.
"Dari warna kolom hembusan, didominasi oleh gas/uap air, tidak terdeteksi adanya material abu/batuan yang terbawa ke permukaan," terang Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Hendra Gunawan, saat dihubungi TatarMedia.ID Senin (22/04).
Menurut Hendra, hasil pengamatan Instrumental pada periode 1-22 April 2024, kegempaan yang tercatat di Gunung Ruang sebanyak 1352 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), gempa Vulkanik Dalam (VTB) 658 kali, 7 kali erupsi, 6 kali gempa Tektonik Lokal, dan 167 kali gempa Tektonik Jauh. Gempa Terasa tercatat 5 kali dengan skala I MMI.
Baca Juga: Update Kerusakan dan Pengungsi Terdampak Letusan Gunung Ruang di Sitaro
"Jumlah kegempaan terutama gempa Vulkanik Dalam yang terjadi pada periode 1-21 April 2024 menunjukkan kenaikan yang signifikan dibandingkan bulan Maret 2024," jelasnya.
Lebih lanjut Hendra merinci kegempaan tanggal 17-21 April 2024 adalah sebagai berikut,