nasional

Ancaman Lahar Dingin Gunung Marapi Masih Mengancam

Kamis, 30 Mei 2024 | 20:30 WIB
Pasca beberapa kali erupsi Gunung Marapi, potensi ancaman banjir lahar dingin mengancam (TatarMedia.ID - PVMBG)

TatarMedia.ID - Rangkaian erupsi Gunung Marapi terjadi sejak 3 Desember 2023 hingga hari ini, Kamis (30/5/2024).

Bahaya lahar dingin Gunung Marapi pasca erupsi berpotensi mengancam terutama di saat musim penghujan.

Gunung Marapi secara administratif berada di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Gunung Api yang memiliki ketinggian 2891 mdpl itu berada pada koordinat 0° 22’ 47,72” LS - 100°28’ 16,71” BT.

Baca Juga: Gunung Marapi Erupsi Lagi Terdengar Suara Dentuman dan Lontaran Abu Vulkanik Hingga 2 KM

Aktivitas Gunung Marapi dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Jalan Prof. Hazairin No. 168 Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid menyebut, berdasarkan rekaman seismograf dan hasil pengamatan visual Pos PGA Marapi, hari ini terjadi erupsi pukul 13:04 WIB.

"Kolom abu teramati cukup tinggi, yaitu sekitar 2000 meter di atas puncak (4891 meter di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut," terang Wafid dalam rilis resmi yang diterima TatarMedia.ID, Kamis (30/05).

Baca Juga: Gunung Ibu di Halmahera Barat Siang Ini Dua Kali Meletus

Erupsi kali ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 mm dan durasi gempa 2 menit 2 detik. Saat erupsi terjadi dentuman yang terdengar hingga ke Pos PGA Marapi.

Namun lontaran material letusan diperkirakan hanya jatuh di sekitar puncak Gunung Marapi.

"Erupsi ini diperkirakan dipicu oleh adanya tekanan dan pasokan magma dari kedalaman yang terindikasi dari grafik deformasi tiltmeter (sumbu tangensial) yang mengalami inflasi (penggembungan) pada tubuh gunungapi dan terekamnya gempa Tektonik Lokal (TL) dan Vulkanik Dalam (VA) dengan jumlah yang signifikan pada tanggal 26 Mei 2024 (40 kali gempa TL dan 3 kali VA)," jelas Wafid.

Baca Juga: Konsep Early Warning Sistem Bencana Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Rangkaian letusan Gunung Marapi secara tidak kontinyu telah terjadi sejak 3 Desember 2023 hingga saat ini. Aktivitas letusan ini akan menghasilkan endapan material letusan berupa abu, lapili, hingga batu/bom vulkanik di daerah puncak dan lereng Gunung Marapi.

Menurut Wafid, apabila bercampur dengan air hujan endapan material vulkanik tersebut dapat menjadi lahar dingin yang akan mengalir ke daerah dengan elevasi lebih rendah dan aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi.

Halaman:

Tags

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB