"Banjir setinggi 20 hingga 50 sentimeter mengakibatkan 135 keluarga terdampak dan kerugian material 40 rumah terdampak banjir," terang Muhari.
Penanganan darurat dan evakuasi dilakukan pemerintah daerah dan relawan berkoordinasi secara intensif antar lembaga seperti BPBD, TNI, Polri, dan dinas terkait lainnya.
Penyediaan bantuan logistik makanan, air bersih, dan pakaian, serta kebutuhan medis mendesak seperti obat-obatan dan tenaga medis terus dilakukan.
Baca Juga: Banjir Rendam 1547 Rumah di Gorontalo
Muhari memastikan Pemerintah pusat terlibat aktif dalam mendukung upaya pemulihan daerah terdampak.
"Saat ini status banjir di 3 kabupaten terdampak, Buton Utara, Muna Barat, dan Konawe Selatan telah menunjukkan tanda-tanda surut," tukasnya.
"Meski demikian, proses pemulihan dan rekonstruksi masih dalam tahap awal karena banyak infrastruktur yang perlu diperbaiki dan kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi," sambung Muhari.
Baca Juga: Bibit Siklon Tropis 98W Penyebab Banjir di Bolaang Mongondow 7788 Warga Terdampak
Antisipasi potensi banjir susulan, BNPB imbau pemerintah daerah segera meningkatkan sistem peringatan dini untuk memonitor kondisi cuaca dan tinggi permukaan air sungai secara lebih efektif.
"Hal ini diharapkan dapat memberi waktu lebih untuk evakuasi dan persiapan darurat pada masa yang akan datang," ungkap Muhari.
Selain itu, penyediaan lokasi pengungsian aman dan nyaman juga menjadi prioritas, dengan menyiapkan tenda-tenda darurat serta peralatan kesehatan yang dibutuhkan.
Baca Juga: Gunung Ibu Erupsi Malam Ini Terjadi Lontaran Batu dan Lava Pijar
"Penguatan infrastruktur pengendalian banjir, seperti perbaikan tanggul dan sistem drainase, menjadi langkah esensial untuk mengurangi risiko banjir di masa depan.
"Pemerintah daerah juga meningkatkan edukasi masyarakat tentang bahaya banjir dan langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat, melalui program penyuluhan dan simulasi bencana." pungkasnya.(*)